Newscapz

Apakah Wasit Manusia Akan Digantikan Oleh AI?

Dalam sebuah pertandingan, wasit memainkan peran penting dalam menjaga keselamatan pemain dalam berbagai cabang olahraga. Wasit adalah orang terdepan dalam menjaga aturan tetap tegak. Tugas utamanya adalah membuat keputusan secara langsung untuk melindungi pemain di lapangan. 

Namun, tidak ada yang lebih menyebalkan daripada melihat atlet atau tim favorit malah kalah karena keputusan kontroversial yang dibuat oleh wasit. Meski seruan kekesalan sudah bergema di media sosial, akan tetapi keputusan tersebut tidak lagi dapat diubah. Kini, dengan perkembangan teknologi dan AI yang semakin canggih, ada potensi untuk meminimalisir kesalahan serupa di dunia olahraga. 

Sisi positif bantuan teknologi bagi para wasit

Perwasitan tradisional bergantung sepenuhnya pada penilaian manusia. Manusia dapat merasakan lelah, membuat kesalahan, dan bias bawah sadar. Dengan AI, sistem perwasitan dapat menganalisis permainan secara berlebihan, memaksimalkan keputusan yang benar, dan membuat keputusan yang sepenuhnya objektif. 

Banyak cabang olahraga yang kita ketahui berlangsung sangat cepat dan momen-momen kritis terjadi dalam hitungan milidetik. Dengan sistem AI yang ditingkatkan, sejumlah besar data akan diproses hampir seketika , memberikan wasit kami semua detail yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan yang tepat.

Dengan putusan yang didukung data, para penggemar dapat percaya bahwa wasit baru dan yang lebih baik tidak memiliki bias dan bahwa putusan semata-mata objektif. Ini akan membantu mengatasi masalah kontroversi serta mempromosikan keadilan kompetisi.

AI mulai masuk dalam dunia olahraga

Pada tahun 2016, sistem VAR (Video Assistant Referee) mulai digunakan dalam pertandingan sepak bola profesional. VAR mulai digunakan untuk memverifikasi gol, penalti, dan kartu merah. 

Kemudian, teknologi offside semi-otomatis mulai diluncurkan pada tahun 2022. Ada 12 kamera yang digunakan untuk melacak pemain, anggota tubuh, dan pergerakan bola dalam pertandingan resmi.

Teknologi seperti Goal-Line Technology (GLT) secara otomatis akan mendeteksi apakah bola telah melewati garis gawang. Sistem ini mengirimkan sinyal ke jam tangan wasit dalam hitungan detik. Sementara itu, teknologi Semi-Automated Offside Technology (SAOT) akan membantu mendeteksi posisi pemain dan bola secara real-time.

Integrasi AI yang semakin berkembang besar membuat lebih banyak cabang olahraga mengadopsi kemajuan ini. Baru-baru ini, NBA bahkan bermitra dengan teknologi Hawk-Eye untuk melacak pergerakan pemain dalam permainan statistik seperti kecepatan dan tinggi lompatan. 

Selain itu, sebagian besar cabang olahraga yang diakui dunia saat ini telah menggunakan AI dalam berbagai cara, baik untuk membuat keputusan atau menganalisis gaya bermain tim lain. Peran AI sangat penting bagi evolusi cabang olahraga. 

Pro dan kontra adanya teknologi dalam ranah pekerjaan wasit

Dengan seluruh teknologi dan AI yang digunakan dalam setiap pertandingan resmi ini telah membawa banyak manfaat signifikan bagi para wasit. Terutama dalam meningkatkan akurasi dan keadilan keputusan. 

Secara keseluruhan, teknologi dan AI tidak hanya membantu wasit membuat keputusan yang lebih akurat dan adil, tetapi juga membawa transparansi, efisiensi, dan pengembangan yang berkelanjutan dalam dunia olahraga modern.

Meskipun teknologi dan AI menawarkan banyak keuntungan dalam membantu wasit, ada beberapa kontra dan kekhawatiran yang sering muncul terkait penerapannya dalam ranah perwasitan, terutama dalam sepak bola.

Seperti hilangnya gairah dan momentum dan waktu tinjauan yang tidak konsisten. Selain itu, meskipun teknologi menyediakan bukti visual, interpretasi atas insiden tetap subjektif. Juga, ada kekhawatiran bahwa wasit di lapangan bisa menjadi terlalu bergantung pada teknologi sehingga kemampuan untuk membuat keputusan cepat dan akurat di lapangan bisa menurun.

Jadi, apakah pekerjaan wasit dapat digantikan sepenuhnya oleh teknologi?

Para ahli memperkirakan  bahwa teknologi dan AI mungkin tidak akan menggantikan wasit sepenuhnya. Di masa depan, yang mana sudah mulai diterapkan sejak kini, AI akan bekerja berdampingan dengan para wasit. 

John Eric Goff, seorang profesor fisika di Universitas Lynchburg di Virginia, menyebutkan bahwa sulit membayangkan ada robot yang berkeliaran di lapangan.

Meskipun AI membawa banyak manfaat, kemampuan manusia untuk menafsirkan aturan dalam konteks, memahami nuansa permainan, dan mengelola emosi pemain tetap tak tergantikan.

Interaksi antara wasit dan pemain, serta kemampuan untuk menjaga ketertiban dan sportivitas di lapangan, juga merupakan aspek penting yang membutuhkan sentuhan manusia.

Exit mobile version