Drama Korea maupun film Korea selalu memiliki banyak penggemar. Perpaduan visual memukau dan jalan cerita menarik adalah daya tariknya. Pengambilan gambar yang sinematik juga menambah keindahan tontonan.
Produser biasanya mengunggah poster untuk memancing rasa penasaran penonton. Sayangnya, beberapa poster drama pernah tersangkut skandal plagiarisme.
What’s Wrong with Secretary Kim vs Majalah Glamour

Poster drama What’s Wrong with Secretary Kim yang dibintangi Park Seo Joon sempat dituduh menjiplak sampul majalah Glamour edisi Februari 2008. Kemiripan terlihat jelas pada pose model, gaya berpakaian, hingga aksesori yang dikenakan. Tuduhan ini langsung menuai kritik dari penggemar dan publik di media sosial.
Pihak produser kemudian menjelaskan bahwa poster tersebut bukanlah poster utama drama. Mereka juga menyampaikan permintaan maaf atas kontroversi yang terjadi. Namun, klarifikasi tersebut dinilai tidak memuaskan penggemar. Pasalnya, isu kemiripan visual disebut bukan kali pertama terjadi dalam promosi drama Korea.
Discovery of Love vs Sex Tape
Drama Discovery of Love yang dirilis pada 2014 sempat menuai kecaman publik akibat poster promosi terbarunya. Poster tersebut dinilai memiliki kemiripan dengan poster film Sex Tape. Kemiripan terlihat pada penggunaan latar huruf hangul serta pose para pemain dalam foto promosi.
Tuduhan penjiplakan ini memicu perdebatan di kalangan penggemar dan warganet. Menanggapi hal tersebut, pihak produser menjelaskan bahwa desain poster dibuat untuk menonjolkan karakter masing-masing pemain. Mereka menegaskan tidak ada unsur peniruan yang disengaja dalam konsep visual tersebut.
Spy vs Leon
Poster drama bergenre aksi Spy juga sempat dituduh menjiplak poster film klasik Leon. Tuduhan tersebut muncul menjelang penayangan drama ini pada 2015. Kesamaan konsep visual dinilai terlalu mencolok oleh sebagian penonton.
Menanggapi hal itu, pihak produser membantah tuduhan plagiat tersebut. Mereka menyatakan telah memperoleh izin dari produser film Leon. Produser juga menegaskan akan menarik poster tersebut jika tetap menuai masalah. Selain itu, mereka mengungkapkan bahwa konsep poster Spy turut terinspirasi dari film aksi The Berlin File.
Bride of the Sun vs White Night
Drama Bride of the Sun yang dibintangi Jang Shin-young juga pernah terseret isu plagiarisme. Drama ini tayang pada 2011 dan mendapat sorotan karena poster promosinya. Poster tersebut dinilai sangat mirip dengan poster film White Night yang dirilis pada 2009.
Kemiripan terlihat pada komposisi visual, nuansa warna, dan pose pemeran utama. Perbedaan yang paling mencolok hanya terletak pada penggunaan jenis huruf judul. Meski demikian, kesamaan tersebut tetap memicu perdebatan di kalangan penonton dan penggemar drama Korea.
Veteran vs Now You See Me
Poster film Veteran yang disutradarai Ryoo Seung Wan sempat dituding melakukan plagiarisme. Tuduhan muncul karena posisi para aktor dinilai mirip dengan poster film Now You See Me karya Louis Leterrier. Kesamaan tersebut langsung memicu perbincangan di kalangan penonton.
Isu plagiarisme ini disebut bukan kali pertama menimpa film tersebut. Meski diterpa kontroversi, Veteran yang dirilis pada 2015 tetap meraih kesuksesan besar. Film ini bahkan berhasil menarik lebih dari 10 juta penonton di Korea Selatan.
Tazza vs Eastern Promises
Film Tazza yang dirilis pada 2019 sempat dituduh menjiplak poster film Eastern Promises. Tuduhan tersebut berfokus pada pose ikonik dengan kedua tangan menggantung di sisi tubuh. Kemiripan visual ini langsung menuai sorotan publik.
Menanggapi isu tersebut, pihak produser mengaku belum pernah melihat poster Eastern Promises sebelumnya. Meski tersangkut tuduhan plagiarisme, film Tazza tetap berhasil menarik perhatian penonton. Popularitas waralaba dan jajaran pemainnya disebut turut mendongkrak minat publik.
Lim Soo Jung vs Catherine Zeta-Jones
Lim Soo Jung sebagai pemeran utama tampil elegan dalam poster film All About My Wife. Namun, poster tersebut menuai kritik karena dinilai mirip dengan pemotretan Catherine Zeta-Jones. Kemiripan terlihat pada posisi duduk, busana, dan ekspresi wajah.
Meski dianggap melakukan plagiarisme, film ini tetap meraih banyak penghargaan. Pencapaian tersebut menunjukkan kualitas cerita dan akting para pemain. Kontroversi poster tidak menghalangi apresiasi terhadap film secara keseluruhan.
Inilah sejumlah poster film yang dianggap melakukan plagiarisme. Kasus-kasus ini menjadi pengingat penting bagi para kreator. Kehati-hatian diperlukan saat mengambil inspirasi visual. Tujuannya agar karya yang dihasilkan tetap orisinal dan tidak melanggar hak cipta.