Newscapz

Kronologi Kasus Penggelapan Dana yang Melibatkan Mecimapro

Direktur PT Melani Citra Permata (Mecimapro), Fransiska Dwi Melani atau yang akrab disapa Melani, ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Metro Jaya. Melani ditetapkan sebagai tersangka atas kasus tindak pidana penggelapan dana yang dilaporkan oleh PT Media Inspirasi Bangsa (MIB). 

Aldi Rizki selaku kuasa hukum PT MIB menjelaskan jika perkara ini dimulai dari kerja sama untuk konser musik Kpop Twice di Jakarta pada 23 Desember 2023. Melani sebagai tersangka dilaporkan telah melakukan penipuan serta penggelapan dana terhadap dana yang digelontorkan oleh PT MIB.

Direktur Mecimapro ditetapkan sebagai tersangka

Sebelumnya, pihak pelapor telah mencoba menyelesaikan masalah dengan cara musyawarah yang berakhir tanpa respon positif. Pihak pelapor kemudian mengirimkan surat somasi pengembalian dana dan pembatalan perjanjian pembiayaan.

Sayangnya, meski telah mengirimkan surat somasi, namun pihak pelapor belum juga mendapatkan respon dari pihak terlapor. Atas situasi ini, pihak pelapor harus menanggung kerugian finansial senilai puluhan miliar rupiah.

Kemudian, secara resmi PT MIB melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib melalui Laporan Polisi Nomor LP/B/187/I/2025/SPKT/POLDA METRO JAYA pada 10 Januari 2025. Dan, setelah melalui serangkaian proses penyelidikan, Melani ditetapkan sebagai tersangka pada September 2025. 

“Setelah dilakukan perkembangan penanganan perkara penipuan dan penggelapan dengan pelapor saudara Fikri Iqbal, terlapor Fransiska Dwi Melani selaku Direktur PT Melani Citra Permata telah ditetapkan sebagai tersangka. Serta telah dilakukan penahanan di Rutan Dittahi Polda Metro Jaya.” ungkap Budi Hermanto, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes dalam keterangannya.

Untuk saat ini, berkas perkara sudah dikirim ke tahap pertama ke Kejaksaan. Dan saat ini sedang menunggu hasil penelitian dari Jaksa Penuntut Umum (JPU). 

Sederet kontroversi yang melibatkan nama Mecimapro

Penggelapan dana yang dilakukan Mecimapro selaku promotor di konser Twice bukan satu-satunya kontroversi yang dilakukan oleh promotor yang identik dengan warna kuning tersebut. Di tahun 2024 silam, Mecimapro mendapat kritik keras terkait tiket konser Treasure Relay Tour Reboot in Jakarta.

Pembeli tiket menemukan sejumlah kejanggalan pada QN yang diberikan pihak promotor. Padahal, sejumlah pembeli telah mengeluarkan sejumlah biaya yang lebih besar untuk kategori tiket tertentu. Tujuannya agar mereka mendapat QN kecil dengan tujuan agar dapat melihat idola mereka dengan lebih dekat. Namun, tak sedikit yang malah mendapat QN lebih besar dibandingkan dengan pembeli reguler. 

Di tahun yang sama, Mecimapro juga dibanjiri kekecewaan oleh para pembeli tiket konser IVE sebab terjadi penundaan gelaran konser. Awalnya, konser IVE dijadwalkan pada 13 dan 14 Januari 2024. Namun, diundur hingga Agustus 2024. Kekecewaan pun semakin memupuk setelah para penonton yang melakukan refund mengaku bahwa proses refund berlangsung lama.

Tidak berhenti sampai di situ, Mecima kembali berula. Kekacauan terjadi menjelang hari pelaksanaan konser Seventeen Right Here World Tour in Jakarta. Melalui media sosial, Mecimapro mengumumkan bahwa penukaran tiket hanya dapat dilakukan di Lotte Mall Jakarta (4–9 Februari 2025). Penonton tidak bisa menukar tiket di lokasi konser yang kemudian menuai protes keras dari penggemar.

Sistem penukaran ini dianggap menyulitkan dan merugikan. Situasi memburuk dengan munculnya foto dan video yang memperlihatkan antrean panjang yang tidak terkontrol hingga meluber ke jalanan luar mal. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan bahaya keselamatan. Bahkan, ada salah satu penggemar yang mengalami kecelakaan saat mengantri untuk penukaran tiket.

Kekacauan di konser Day6

Konser Day6 yang dijadwalkan di JIS pada 3 Mei 2025 oleh promotor Mecimapro diwarnai serangkaian kekacauan sejak penjualan tiket 6 Januari 2025. Masalah dimulai dengan ‘pending payment’ di mana saldo penggemar terpotong tanpa tiket tercatat atau konfirmasi diterima, dan masalah ini baru selesai setelah hampir dua minggu. 

Kekecewaan penggemar memuncak akibat pengelolaan tiket yang buruk dan kurangnya transparansi serta respons promotor. Situasi diperparah dengan perubahan mendadak lokasi konser dari JIS ke Stadion Madya. 

Meskipun awalnya tidak ada opsi refund, protes keras dari MyDay, yang bahkan melibatkan JYP Entertainment, memaksa Mecimapro membuka opsi refund dan upgrade/downgrade. 

Puncaknya, h-2 menjelang konser, Tiket.com mengumumkan akan melakukan auto refund kepada seluruh pembeli karena belum menerima data SN/QN dari Mecimapro, sebagai langkah untuk melindungi pelanggan dari kerugian lebih lanjut.

Exit mobile version