Home » Cloud Computing: Menyimpan Data di ‘Langit’

Cloud Computing: Menyimpan Data di ‘Langit’

by Trisno Heriyanto

Cloud Computing atau komputasi awan adalah layanan yang memungkinkan penggunanya mengakses sumber daya komputasi melalui jaringan internet. Menariknya, cloud computing dapat diberikan sesuai permintaan dari pengguna tanpa perlu berurusan dengan penyedia layanan.

Secara esensial, Cloud Computing memang merupakan model di mana sumber daya komputasi seperti server, penyimpanan data, basis data, jaringan, perangkat lunak, analitik, dan intelijen, disediakan melalui internet oleh penyedia layanan. 

Pengguna dapat mengakses sumber daya ini sesuai permintaan, kapan pun dan di mana pun tanpa perlu memiliki atau mengelola infrastruktur fisik sendiri. Model ini telah merevolusi cara bisnis dan individu berinteraksi dengan teknologi, menawarkan banyak keuntungan seperti skalabilitas, fleksibilitas, efisiensi biaya, dan kemudahan pengelolaan.

Elemen pendukung cloud computing

Untuk dapat bekerja secara maksimal cloud computing membutuhkan berbagai elemen untuk mendukung kinerja sistem. Berikut adalah elemen utama yang dibutuhkan oleh cloud computing untuk dapat beroperasi.

Prosesor (CPU): Ini adalah “otak” komputasi, bertanggung jawab untuk mengeksekusi instruksi dan melakukan perhitungan. 

Memori (RAM): RAM adalah memori jangka pendek yang digunakan untuk menyimpan data dan instruksi yang sedang aktif digunakan oleh CPU. Semakin besar RAM, semakin banyak aplikasi atau proses yang dapat berjalan secara bersamaan dengan lancar.

Media Penyimpanan (Storage): Ini adalah tempat data disimpan secara permanen. Di cloud, ada berbagai jenis penyimpanan, mulai dari blok storage yang cepat untuk aplikasi, object storage untuk data besar dan arsip, hingga file storage untuk berbagi.

Elemen pendukung lainnya 

Perangkat Jaringan (Network): Jaringan memungkinkan komunikasi antar sumber daya komputasi, serta akses dari pengguna ke sumber daya tersebut. Ini mencakup bandwidth, firewall, load balancer, dan konfigurasi jaringan virtual lainnya.

Sistem Operasi (OS): OS adalah perangkat lunak dasar yang mengelola sumber daya perangkat keras dan menyediakan layanan untuk perangkat lunak aplikasi. 

Perangkat Lunak Aplikasi (Software): Ini adalah aplikasi yang digunakan untuk menjalankan bisnis atau melakukan tugas tertentu, seperti database, web server, CRM, ERP, dan lain-lain.

Layanan cloud computing

Di dunia Cloud Computing, ada tiga model layanan utama yang menawarkan fleksibilitas dan efisiensi berbeda sesuai kebutuhan pengguna. Untuk mengetahui tipe layanan cloud seperti apa yang—dalam hal ini sebagai pengguna—butuhkan, mari kita bahas satu per satu.

Software-as-a-Service (SaaS)

SaaS adalah model yang paling umum dan mudah dikenali, di mana pengguna menggunakan aplikasi perangkat lunak yang sudah jadi langsung dari internet. 

Pengguna tidak perlu menginstal, mengelola, atau memelihara perangkat lunak atau infrastruktur pendukungnya. Penyedia layanan mengurus semuanya, mulai dari server, penyimpanan, jaringan, hingga pembaruan perangkat lunak.

Contoh populer yang paling sering kita temui adalah Microsoft 365, Gmail, Dropbox, Zoom, dan Salesforce.

Infrastructure-as-a-Service (IaaS)

Dengan IaaS, pengguna mendapatkan infrastruktur komputasi dasar seperti server virtual, penyimpanan, dan jaringan, yang semuanya diakses melalui internet. Ini memberi pengguna kontrol yang paling besar dibandingkan model cloud lainnya.

Keuntungan utama dari penggunaan IaaS adalah pengguna tidak perlu membeli perangkat keras fisik seperti server atau perangkat penyimpanan, yang sangat mahal dan membutuhkan ruang serta pemeliharaan.

Contoh populer dari IaaS termasuk Microsoft Azure dan Amazon Web Services (AWS) EC2. 

Platform-as-a-Service (PaaS)

PaaS bisa dibilang berada di tengah-tengah antara SaaS dan IaaS. Ini menyediakan lingkungan lengkap untuk pengembangan, menjalankan, dan mengelola aplikasi, tanpa kerumitan membangun dan memelihara infrastruktur di balik itu. 

Pengguna akan mendapatkan platform dengan alat pengembangan, runtime, database, dan layanan lainnya yang dibutuhkan pengembang, semuanya disediakan sebagai layanan.

Alih-alih menyediakan perangkat lunak jadi seperti SaaS atau hanya infrastruktur dasar seperti IaaS, PaaS menyediakan platform di mana pengembang dapat membuat dan menyebarkan aplikasi mereka sendiri. 

Contoh PaaS adalah Salesforce Platform (atau Force.com). Ini memungkinkan pengembang membangun aplikasi di atas ekosistem Salesforce, serta Heroku dan Google App Engine.

Kelebihan dan kekurangan cloud computing

Sama seperti teknologi lainnya, penggunaan cloud computing memiliki kekurangan dan kelebihan. Mari kita jabarkan satu per satu. Pertama-tama, kelebihan dari cloud computing adalah menjadikan bisnis menjadi lebih flexible. Selain itu, perusahaan dapat melakukan penghematan biaya, dan kemudahan mengakses data dari mana pun pengguna berada.

Meskipun menawarkan banyak keuntungan, cloud computing juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Salah satu kekhawatiran utama adalah risiko terikat kepada vendor (vendor lock-in). 

Isu keamanan juga menjadi perhatian serius, terutama terkait privasi data dan ancaman online. Meskipun penyedia cloud berinvestasi besar dalam keamanan, menempatkan data penting di luar kendali langsung perusahaan selalu menimbulkan pertanyaan tentang siapa yang memiliki akses dan bagaimana data tersebut dilindungi dari pelanggaran.

You may also like