Home » Mari Bernostalgia Lewat Karya Lawas Makoto Shinkai

Mari Bernostalgia Lewat Karya Lawas Makoto Shinkai

by Trisno Heriyanto

Berita yang menyebutkan jika Makoto Shinkai berencana untuk menayangkan karya terbarunya di tahun ini sudah santer dibicarakan sejak awal tahun. Semua bermula saat ia menuliskan tentang rencananya di tahun 2025 di X pada 31 Desember 2024 lalu. 

“Selamat Tahun Baru! 2024 adalah tahun yang saya habiskan untuk mengerjakan film baru saya. Merupakan suatu kehormatan besar untuk menciptakan dunia baru yang belum pernah dilihat orang sebelumnya dari nol bersama rekan-rekan saya. Saya akan berusaha sebaik mungkin untuk mengumumkan [film ini] dengan cara tertentu tahun ini. Saya harap 2025 akan menjadi tahun yang damai bagi kita semua.”

Bagi para penggemar karya sang sutradara, ini tentu menjadi kabar besar. Sayangnya, meski sudah memasuki bulan Agustus, karya terbarunya belum juga tayang. Jadi, sambil menunggu, tidak ada salahnya menonton kembali karya-karya terdahulu Makoto Shinkai.

Kamu mungkin sudah familiar dengan film populernya seperti Your Name, Weathering with You, dan Suzume. Namun, ada juga beberapa karyanya yang lebih lama dan mungkin belum pernah kamu tonton. Kalau iya, mari siapkan popcorn dan ayo bernostalgia bersama.

Voice of a Distant Star

Voices of a Distant Star adalah film animasi yang dirilis pada 2002. Proses pembuatan film ini terkenal “sangat tidak konvensional” pada masanya. Makoto Shinkai hampir sepenuhnya menggarap film ini seorang diri menggunakan komputer Macintosh pribadinya.

Dalam prosesnya, ia turut menggunakan perangkat lunak seperti Adobe Photoshop dan Adobe After Effects. Pencapaian ini tergolong luar biasa, mengingat pada waktu itu industri anime komersial baru mulai beralih ke proses produksi digital. Kehadiran Voices of a Distant Star dianggap sebagai karya penting dalam dunia animasi indie.

Dengan durasi sekitar setengah jam, anime ini bercerita tentang Mikako, siswi sekolah yang direkrut untuk ikut berperang di medan tempur antar bintang yang jauh dari Bumi. Ia tetap berkomunikasi dengan Noboru teman sekaligus cinta masa kecilnya  lewat pesan teks. 

Namun, jarak yang kian membentang dan batas kecepatan cahaya membuat setiap pesan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk sampai.

The Place Promised in Our Early Days

The Place Promised in Our Early Days adalah film anime asal Jepang yang menjadi debut film panjang Makoto Shinkai. Cerita berlatar di sebuah sejarah alternatif di mana Uni Soviet menguasai setengah wilayah Jepang. 

Film ini menceritakan dua sahabat masa kecil yang terpisah setelah salah satunya menghilang. Berlatar di dunia alternatif di mana Uni Soviet menguasai setengah Jepang, ketegangan internasional terus memanas.

Di tengah situasi itu, sebuah menara misterius milik Union mulai menggantikan materi di sekitarnya dengan materi dari alam semesta lain. Kedua sahabat itu akhirnya dipertemukan kembali. Mereka pun menyadari bahwa sahabat yang hilang tersebut mungkin memegang kunci untuk menyelamatkan dunia.

Berbeda dengan film pendek Voices of a Distant Star yang sebagian besar dibuat sendiri oleh Shinkai, The Place Promised in Our Early Days merupakan produksi berskala penuh. Hal ini tercermin dari kualitas animasi yang lebih baik serta durasi yang lebih panjang.

Five Centimeters Per Second

Byousoku 5 Centimeter rampung pada 22 Januari 2007. Bagian pertamanya, dari total tiga bagian, sempat tersedia untuk streaming di Yahoo! Japan khusus pengguna premium pada 16–19 Februari. Versi lengkapnya kemudian dirilis pada 3 Maret 2007. Film ini kemudian meraih Penghargaan Layar Asia Pasifik 2007 untuk kategori Film Animasi Terbaik.

Five Centimeters Per Second adalah drama romantis yang menyoroti kenyataan pahit dari hubungan jarak jauh. Bagaimana jika dua orang saling mencintai, tetapi tak ditakdirkan untuk bersama? 

Takaki Toono dan Akari Shinohara adalah sahabat masa kecil yang harus berpisah karena keadaan di luar kendali mereka. Meski berjanji untuk tetap berhubungan, waktu perlahan memperlebar jarak, meninggalkan kenangan yang terasa abadi.

Terjebak di masa lalu dan tak mampu menciptakan kenangan baru, Takaki dan Akari bertahan pada harapan untuk bertemu kembali, menjalani hidup setengah hati, sambil tanpa sadar melukai diri sendiri dan orang-orang di sekitar mereka.

You may also like