Penulis: Aisyah Banowati
Tampaknya, warga Ibukota tengah jatuh cinta dengan olahraga padel. Padel sendiri merupakan cabang olahraga baru yang sedang mendulang kepopuleran. Olahraga ini memadukan antara olahraga tenis dan squash di Spanyol.
Dalam pertandingan, pemain memerlukan kecepatan, kelenturan, kontrol dan koordinasi tubuh yang baik, untuk menciptakan kemenangan. Bukan hanya itu, faktor lain seperti kekuatan, daya tahan, strategi permainan, dan mental yang kuat juga berkontribusi besar terhadap kesuksesan dalam permainan padel.
Sejarah olahraga ini dimulai di tahun 1969. Di tahun tersebut, Enrique Corcuera mulai memainkan olahraga padel di Acapulco, Meksiko. Di lapangan rumahnya, Enrique menggabungkan permainan squash dan tenis sehingga terciptalah olahraga padel.
Tak bermain sendirian, Enrique kemudian mengundang teman-temannya untuk bermain bersama. Salah satu yang datang adalah Alfonso of Hohenlohe-Langenburg. Nantinya, Alfonso lah yang membawa permainan ini ke Spanyol. Ia juga menjadi tokoh yang memodifikasi permainan ini agar menjadi lebih kompetitif.
Sejarah olahraga padel

Meski populer di Spanyol, asal kata “paddle” sendiri berasal dari bahasa Inggris. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, paddle artinya sekop atau raket, yang kemudian dituliskan menjadi padel (dalam bahasa).
Saat dibawa oleh Alfonso of Hohenlohe-Langenburg ke Spanyol, permainan ini hanya dimainkan oleh kaum elit. Alfonso sendiri adalah pengembang real estat dan pendiri Klub Marbella. Ia kemudian membangun dua lapangan padel di hotel miliknya. Di lapangan tersebut juga terselenggara turnamen Pro-Am.
Momen terbaik olahraga ini terjadi di tahun 1990-an. Di waktu-waktu tersebut, tokoh terkemuka di bidang politik dan bisnis mulai memainkannya. Dan, benar-benar mendapat perhatian setelah Perdana Menteri Spanyol difoto saat bermain padel di Marbella.
Tepatnya pada tahun 1993, padel resmi dikonsolidasikan sebagai cabang olahraga. Padel akhirnya mendapat pengakuan resmi dari Dewan Olahraga Tinggi Spanyol. (CSD – Consejo Superior de Deportes). Setahun kemudian, konstitusi Asosiasi Padel Spanyol disetujui dan dicatat dalam Daftar Asosiasi Olahraga CSD.
Timeline kompetisi
Spanyol jadi negara pertama yang menyelenggarakan Padel Pro Tour di tahun 2005. Namun, pada saat itu kompetisi hanya diselenggarakan di Spanyol. Kemudian, di tahun 2010, World Padel Tour hadir sebagai sirkuit profesional pertama yang meluas hingga ke luar Spanyol dan Amerika Selatan.
Media The Telegraph menuliskan jika padel telah bertumbuh sebagai olahraga yang paling cepat berkembang secara global. Setelah world tour, olahraga telah mengalami perkembangan luar biasa. Pertumbuhan ini menjadikan padel sebagai olahraga utama di dataran Eropa, terutama di Italia, Swedia, Perancis, Belgia, Belanda, hingga Portugal.
Peraturan dalam olahraga padel
Padel adalah olahraga tim. Dibutuhkan empat atlet untuk memainkan pertandingan ini. Setiap dua orang akan mengisi sisi lapangan. Karena dalam sejarahnya pertandingan ini menyerap apa yang dilakukan olahraga tenis, maka sistem penilaiannya pun tidak jauh berbeda.
Pertandingan mengikuti skor 15, 30, 40, Advantages dan atau Equals. Sejak 2020, penggunaan golden point pada 40-40 telah diterapkan di sirkuit profesional.
Mirip seperti pertandingan tenis, sepanjang pertandingan juga akan mengubah sisi lapangan dalam permainan ganjil dengan 1-0, 2-1, 3-2, 4-3, 5-4… 3. Bola dapat dipukul secara tidak jelas oleh pemain manapun di zona lapangan manapun.
Dalam padel, agar bola dianggap bagus, bola harus menyentuh tanah sebelum mengenai dinding atau pagar. Satu – satunya pengecualian adalah dengan servis, saat pemain melakukan servis, bola hanya dapat mengenai dinding setelah pantulan, tidak pernah mengenai pagar.
Selama poin berlangsung, bola dapat mengenai dinding dan pagar. Pemain dapat memukul bola dengan atau tanpa pantulan, tergantung pada situasi titiknya.
Aturan servis pun mirip seperti tenis. Servis harus menyilang, yang artinya pemain yang melakukan servis dari sisi kanan lapangannya harus mengarahkan servis ke kotak di sebelah kirinya di lapangan lawan.
Namun, ada sedikit perbedaan dengan tenis. Saat servis, bola tidak dilempar melewati kepala. Pemain harus memantulkan bola dan tidak boleh memukulnya di atas pinggang. Servis dapat dilakukan ke area mana pun di kotak lawan tetapi tidak boleh mengenai pagar samping setelah pantulan.
Kemudian, ada beberapa poin penting lain yang harus diperhatikan. Memukul bola dua kali dalam satu pukulan tidak diperbolehkan. Jika lawan memukul bola dengan keras, bola memantul dan keluar lapangan, poin dianggap dimenangkan oleh pemain yang memukulnya.
Lalu, apabila bola memantul, menyentuh dinding atau pagar, dan kemudian kembali ke lapangan lawan, poin dianggap dimenangkan oleh pemain yang memukulnya. Juga, apabila pemain menyentuh net dengan raket, pakaian, atau bagian tubuh apa pun, maka poin akan diberikan kepada lawan.