Home » Apa Itu Enkripsi dan Mengapa Penting untuk Keamanan Data?

Apa Itu Enkripsi dan Mengapa Penting untuk Keamanan Data?

by Trisno Heriyanto

Di tengah era digital seperti saat ini, keamanan data adalah sebuah kebutuhan esensial. Selalu ada potensi informasi pribadi yang dapat diretas oleh oknum tidak bertanggung jawab. Dan, di sinilah enkripsi hadir sebagai solusi.

Teknologi fundamental ini bertindak seperti brankas digital, mengunci data dari mata-mata yang tidak diinginkan. Enkripsi memastikan bahwa percakapan yang kamu lakukan tetap menjadi rahasia, kata sandi tersimpan aman, hingga streaming film yang bebas dari gangguan.

Secara sederhana, enkripsi adalah proses melindungi informasi atau data. Perlindungan ini dilakukan dengan menggunakan model matematis untuk mengacaknya sedemikian rupa. Sehingga hanya pihak yang memiliki kunci untuk menguraikannya yang dapat mengaksesnya.

Cara kerjanya berkisar dari yang sederhana hingga sangat kompleks. Pada dasarnya, proses ini melibatkan serangkaian operasi matematis yang mengacak data sedemikian rupa sehingga menjadi tidak dapat dikenali tanpa kunci yang tepat.

Begini cara kerja enkripsi

Sistem enkripsi memiliki tiga komponen utama yaitu data, mesin, dan pengelola kunci. Umumnya, dalam arsitektur aplikasi, ketiga komponen ini di-host terpisah untuk meningkatkan keamanan. Namun, pada perangkat mandiri seperti laptop, ketiganya berjalan dalam sistem yang sama.

Dalam sistem ini, data selalu dalam dua kondisi. Pertama plaintext (tidak terenkripsi) dan kedua adalah ciphertext (terenkripsi). Proses pengkodean dan pendekodean ini dilakukan oleh algoritma enkripsi yang disebut juga cipher. Algoritma ini adalah metode matematika untuk mengkodekan data menurut serangkaian aturan dan logika tertentu.

Selama proses enkripsi, mesin akan mengubah data menjadi ciphertext menggunakan algoritma enkripsi dan kunci enkripsi. Algoritma yang tersedia bervariasi dalam kerumitan dan tingkat perlindungan, sementara kunci enkripsi adalah serangkaian bit acak yang khusus untuk algoritma tertentu yang memastikan keunikan ciphertext yang dihasilkan.

Data yang dienkripsi hanya bisa didekripsi dengan kunci yang benar. Kunci ini bisa sama dengan yang dipakai mengenkripsi (algoritma simetris) atau berbeda (algoritma asimetris), yang dalam kasus ini disebut kunci dekripsi.

Jenis algoritma

Tim keamanan perlu memilih algoritma yang tepat untuk mengamankan data. Namun, sebelum menentukan algoritma spesifik, mereka harus memutuskan jenis algoritma yang akan digunakan. Chiper simetris atau cipher kunci rahasia adalah algoritma yang menggunakan satu kunci untuk mengenkripsi dan mendekripsi data. 

Dalam enkripsi, terutama yang menggunakan metode kunci simetris, kunci yang dipakai untuk mengenkripsi dan mendekripsi data bersifat rahasia dan harus dibagikan kepada semua pihak yang berhak mengakses pesan. Inilah mengapa sering disebut “rahasia bersama”.

Sandi asimertis atau yang umum dikenal sebagai enkripsi kunci publik adalah jenis algoritma yang menggunakan dua kunci yang berbeda untuk mengenkripsikan dan mendeskripsi data. 

Kriptografi asimetris sering mengandalkan bilangan prima berukuran besar untuk menciptakan kuncinya. Ini karena secara komputasi sangat sulit untuk mencari faktor-faktor prima dari bilangan yang sangat besar, sehingga mempersulit pihak yang tidak berwenang untuk merekayasa balik proses enkripsi.

Empat fungsi penting enkripsi

Enkripsi memainkan peran penting dalam mengamankan berbagai jenis aset TI dan informasi identitas pribadi. Untuk itu, ada empat fungsi penting, yakni:

Kerahasiaan. Fungsi kerahasiaan adalah salah satu pilar utama dalam keamanan informasi, dan ini merupakan alat yang paling efektif untuk mencapai tujuan ini. Kerahasiaan dalam enkripsi memastikan bahwa hanya pihak yang berwenang yang dapat memahami atau mengakses informasi yang terenkripsi.

Autentifikasi. Fungsi yang satu ini berfokus pada integritas dan keaslian data serta identitas pengguna. Fungsi utamanya adalah memverifikasi bahwa data belum diubah dan berasal dari sumber yang sah, serta memverifikasi identitas pengguna atau sistem.

Integritas. Fungsi integritas adalah untuk memastikan bahwa data belum diubah atau dirusak oleh pihak yang tidak berwenang selama transmisi atau penyimpanan.

Non-repudiasi (tidak dapat disangkal). Dalam konteks enkripsi adalah layanan keamanan yang memastikan bahwa pengirim pesan tidak dapat menyangkal telah mengirim pesan, dan penerima tidak dapat menyangkal telah menerima pesan tersebut. 

Ini adalah elemen krusial dalam komunikasi digital yang aman, terutama dalam transaksi atau pertukaran informasi yang membutuhkan bukti hukum atau auditabilitas. 

You may also like