Pasar Taman Puring kembali dilalap si jago merah, Senin (28/7). Sebanyak 35 unit damkar dengan 118 anggota langsung bergerak cepat ke lokasi. Total, ada 552 kios ludes terbakar di area yang punya luas 1500 meter persegi tersebut.
Sejauh ini, sumber api kebakaran disinyalir berasal dari tengah pasar, namun belum diketahui lokasi secara pasti sumber api yang menyebabkan kebakaran. Dari hasil penyelidikan, diduga penyebab kebakaran adalah karena fenomena kelistrikan.
Setelah api padam, sejumlah barang dagangan milik para pedagang yang selamat pun langsung dievakuasi ke Polsek Kebayoran Baru. Meski tidak ada korban jiwa, namun ditaksir kerugian mencapai Rp30 miliar.
Sejarah Pasar Taman Puring

Insiden kebakaran ini menjadi kali ketiga si jago merah menyambangi Pasar Taman Puring. Sebelumnya, pernah terjadi kebakaran di tahun 2002, 2003, dan yang terbaru tahun 2025. Setelah kebakaran besar yang terjadi di tahun 2002, pasar kemudian kembali dibangun dengan infrastruktur yang lebih modern.
Menyikapi hal tersebut, dalam sebuah wawancara, pemerintah kota DKI Jakarta mengatakan akan melakukan perbaikan di pasar yang terdampak kebakaran. Bukan hanya memperbaiki, pemerintah berjanji akan menambah fasilitas di Pasar Taman Puring.
Dalam sejarahnya, pasar tradisional yang terletak di kawasan Kebayoran Baru ini awalnya terkenal karena punya jajaran kios yang menjual sepatu, pakaian, hingga barang elektronik yang menawarkan harga murah yang telah berdiri sejak 1970-an.
Menariknya, salah satu ciri yang membuat pasar ini mencolok adalah deretan kios kecil yang berdiri rapat. Meski pernah mengalami perbaikan dan dibangun kembali dalam konsep yang lebih modern, namun Pasar Taman Puring tetap mempertahankan kesan tradisional lewat desain kios kecil yang berdiri rapat tersebut.
Asal nama Pasar Taman Puring
Hampir mirip dengan banyak sejarah nama-nama wilayah di Jakarta, nama “Pasar Taman Turing” sendiri diambil karena dahulu banyak tumbuh pohon puring di daerah tersebut.
Awalnya wilayah ini adalah sebuah lahan terbuka hijau. Namun, karena aktivitas ekonomi yang padat di daerah ini, kemudian secara perlahan-lahan kawasan ini berubah fungsi menjadi sentra perdagangan rakyat.
Menariknya, sebelum berubah menjadi pasar serba ada, awalnya Pasar Taman Puring ini dikenal sebagai tempat jual beli barang bekas, onderdil kendaraan, dan aksesoris militer. Kemudian, seiring berjalannya waktu, keberagaman barang yang diperjualbelikan di sini pun semakin marak.
Mengenal tumbuhan puring

Tumbuhan puring kerap ditanam di halaman rumah sebagai hiasan pekarangan, serta tak jarang tanam sebagai penanda kuburan. Selain dikenal dengan nama puring, tanaman ini juga memiliki nama latin bernama Codiaeum Variegatum yang masuk dalam keluarga tumbuhan Euphorbiaceae.
Di dunia hortikultura, tanaman ini telah mencapai lebih dari 300 buah. Di Indonesia sendiri, varietas puring cobra, puring jet merah, puring jengkol dan puring lele jadi varietas paling populer.
Untuk masa hidupnya, tumbuhan ini mampu tumbuh dan hidup di daerah dengan ketinggian hingga 1.000 meter di atas permukaan laut. Daunnya yang mencolok dengan berbagai warna tersebut menjadi daya tarik utama tumbuhan puring.
Diketahui, asal warna-warni daun puring disebabkan adanya berbagai macam warna pigmen di dalam daun tersebut. Pigmen tersebut berupa kombinasi antara seperti klorofil yang menghasilkan warna hijau; antosianin yang memunculkan merah, ungu, atau biru; serta karotenoid yang menyebabkan warna kuning atau oranye.
Khasiat tanaman puring
Selain kerap digunakan sebagai hiasan di halaman, tanaman puring juga punya khasiat lain. Berdasarkan penelitian, diketahui jika tanaman ini kaya akan kandungan zat dan senyawa aktif yang berguna bagi tubuh. Salah satunya, akar tanaman ini mampu menyembuhkan sakit perut melilit, serta obat sembelit dengan mengolah akar dan kulit pohon tanaman puring dengan benar.
Selain itu, zat yang terkandung dalam tanaman puring juga mampu meredakan dan mengobati penyakit gatal-gatal. Serta, tanaman ini juga mengandung tanin yang merupakan salah satu zat kimia yang terkandung dalam getah tanaman puring yang berkasiat untuk melancarkan aliran darah. Manfaat lain dari tanaman puring adalah sebagai obat cacing dan mengobati penyakit sifilis.