Menuju akhir tahun, tampaknya McLaren senang menghibur penggemarnya dengan berbagai drama. Mulai dari drama di lintasan F1, hingga yang tengah hangat saat ini, drama di tengah ruang sidang.
Diketahui, McLaren menuntut ganti rugi sekitar $30 juta kepada Alex Palou. Alex Palou sendiri merupakan pembalap asal Spanyol yang tahun ini sudah memenangkan delapan kemenangan IndyCar.
Tuntutan McLaren tersebut tertuju pada kontrak tahun 2022 yang ditandatangani oleh Alex Palou untuk membalap di tim Arrow McLaren IndyCar. Kontrak tersebut diumumkan beberapa jam setelah Chip Ganassi Racing mengumumkan bahwa Alex akan tetap bersama tim IndyCar ketika CGR mengambil opsi tahun pada tahun 2023.
Meskipun perselisihan itu diselesaikan melalui mediasi di Amerika Serikat, kontrak Palou dengan McLaren diubah sehingga ia akan bergabung dengan tim tersebut pada tahun 2024. Selain itu, Ganassi mengizinkannya menjadi pembalap cadangan Formula 1 tahun itu.
Namun, Alex kemudian berubah pikiran pada Agustus 2023. Saat itu, ia sedang dalam perjalanan menuju Kejuaraan IndyCar Series keduanya. Ia memutuskan untuk tetap bersama Ganassi dan memberitahu McLaren bahwa ia tidak akan bergabung dengan tim.
Alasan Alex untuk tidak bergabung dengan F1 dengan McLaren di tahun 2024 salah satunya karena tim juga telah mengontrak Oscar Piastri untuk menjadi driver mereka bersama Lando Norris.
Setelah memberi tahu McLaren bahwa ia tidak akan bergabung dengan tim pada tahun 2024, Alex kemudian menandatangani perpanjangan kontrak multi-tahun yang berlangsung dari tahun 2024 hingga 2026 dengan pemilik tim Chip Ganassi di IndyCar.
Dan Alex membuktikan bahwa pilihannya adalah tepat. Ia berhasil menjadi salah satu pembalap paling tangguh di IndyCar. Sejauh ini, ia telah memenangkan empat Kejuaraan NTT IndyCar Series dalam lima musim terakhir. Tiga di antaranya adalah kejuaraan berturut-turut.
Isi gugatan McLaren

Gugatan ini didaftarkan di Inggris Raya pada Agustus 2023. Pihak yang menggugat adalah McLaren Indy LLC dan McLaren Racing LTD, sedangkan pihak yang digugat adalah ALPA Racing LLC, Alex Palou Montalbo, dan Palou Motorsport SL.
Setelah upaya negosiasi penyelesaian dengan McLaren menemui jalan buntu, kasus ini dilimpahkan ke pengadilan perdata. Persidangan akan dilangsungkan di hadapan seorang hakim yang akan mendengarkan gugatan McLaren terhadap Palou.
Di sini, McLaren menuntut ganti rugi yang nilainya mendekati $30 juta. Tim kuasa hukum Palou sendiri menyanggah besaran angka tersebut.
McLaren juga memiliki kewajiban untuk membayar biaya penggunaan ‘nama, ketenaran, reputasi, dan citra’ Palou melalui kesepakatan promosi terpisah.
Sebagai informasi, pada Januari 2023, McLaren telah membayarkan bonus penandatanganan sebesar $400.000 kepada Palou. Sementara itu, Oscar Piastri bergabung dengan tim Formula 1 McLaren pada 2023 setelah sebelumnya menjuarai Kejuaraan Formula 2.
Palou berhasil menjuarai Kejuaraan IndyCar 2023, dan Oscar Piastri yang berstatus pemula bersama McLaren, finis di posisi kesembilan dalam klasemen kejuaraan dunia F1.
Pada Agustus 2023, pengacara Palou mengirim surat kepada McLaren yang menyatakan bahwa Palou tidak akan bergabung dengan tim. Beberapa hari setelahnya, McLaren mengajukan gugatan terhadap Palou atas dasar pelanggaran kontrak.
McLaren menuntut kompensasi dari Palou untuk kerugian finansial yang timbul akibat kegagalan Palou memenuhi kontrak awal. Kerugian yang dimaksud meliputi hilangnya pendapatan sponsor, berkurangnya pembayaran dari pabrikan, dan kenaikan gaji untuk Pato O’Ward, pembalap Arrow McLaren.
Tim hukum Palou membantah taksiran kerugian yang diajukan oleh McLaren dan berharap agar jumlah putusan ganti rugi untuk Palou dapat dikurangi.
Kemarahan Alex Palou kepada McLaren
Alasan terbesar Alex Palou membatalkan kontraknya karena ia merasa prospeknya untuk mendapatkan kursi Formula 1 di McLaren menjadi sangat kecil. Terutama setelah tim tersebut merekrut Oscar Piastri pada September 2022.
“Saya sangat kesal, khawatir, dan marah karena McLaren telah merekrut pembalap rookie lain selain saya. Saya meminta Monaco Increase Management (MIM) untuk berbicara dengan Zak dan menanyakan apa yang terjadi,” ujar Alex, mengutip Motorsport.
Palou mengklaim bahwa ia awalnya bergabung karena janji “kesempatan” di F1 dari CEO McLaren, Zak Brown. Namun, klaim ini dibantah Brown di pengadilan, di mana ia mengatakan hanya menyampaikan peluang F1 yang ada dan tidak membuat janji.
Dalam kesaksiannya, Alex Palou juga menyebutkan bahwa peluangnya untuk pindah ke tim F1 lain (AlphaTauri) hilang. Kejadian ini terjadi setelah perwakilannya secara tidak sengaja memberi tahu Brown, yang kemudian menelepon tim tersebut.
McLaren menuntut ganti rugi yang besar, menuduh Alex Palou menyebabkan “mode krisis” dan kerugian finansial. Termasuk berkurangnya pendapatan sponsor dan kenaikan gaji pembalap lain.