Max Verstappen kunci kemenangan GP Qatar. Keputusan tim untuk masuk pit saat safety car keluar dan blundernya strategi McLaren membuat Max Verstappen berhasil mengamankan kemenangan di Qatar kemarin, (30/11).
Sementara itu, kedua pembalap McLaren, Oscar Piastri dan Lando Norris, terpaksa harus menelan pil pahit setelah mendominasi sejak awal balapan. Oscar Piastri berhasil finish di P2 sementara Lando Norris turun dari P2 menjadi P4.
Kejutan lain datang dari Carlos Sainz yang berhasil naik dari P7 ke P3. Setelah berhasil menyalip Isack Hadjar di awal balapan, pembalap Williams tersebut terus melaju hingga P3. Kesalahan strategi dari McLaren dan pertarungan sengit antara Kimi Antonelli dan Lando Norris di belakang mobilnya membuka peluang lebih lebar dalam kemenangannya.
Sayangnya, Isack Hadjar yang berhasil mempertahankan posisinya di P6 sampai lebih dari 40 lap terpaksa merosot jauh akibat kerusakan pada mobil. Turunnya Isack Hadjar dari P6 langsung digantikan oleh George Russel yang balapan di P7.
Sementara itu, Fernando Alonso, Charles Leclerc, Liam Lawson, dan Yuki Tsunoda juga berhasil masuk ke dalam sepuluh besar GP Qatar dan menyumbang poin untuk masing-masing tim.
Perebutan gelar juara dunia sampai ke Abu Dhabi

Kemenangan Max Verstappen di GP Qatar membuat pertarungan untuk memperebutkan gelar WDC 2025 sampai ke GP Abu Dhabi. Meski sulit, peluang Max Verstappen untuk mengambil gelar juara kelimanya masih terbuka. Sementara itu, peluang bagi Lando Norris dan Oscar Piastri untuk memperebutkan gelar juara dunia pertama mereka makin sengit.
Di atas kertas, Lando Norris hanya perlu unggul dua poin dari Max Verstappen. Sementara itu, Max harus finish di P1 dengan Lando Norris yang menyelesaikan balapan di P4 atau lebih untuk mengamankan gelar. Sementara itu, Oscar Piastri minimal harus mengakhiri balapan di P2 dengan Lando Norris finish di P4 atau lebih untuk mengambil gelar juara dunia 2025.
Situasi perebutan gelar Juara Dunia Pembalap dipastikan akan sengit antara Lando Norris dan Oscar Piastri. Sementara itu, posisi Max Verstappen sudah nothing to lose. Sepanjang tahun, kedua pembalap McLaren tersebut telah bersaing ketat.
“Segalanya masih mungkin terjadi. Kita lihat saja nanti. Saya tidak terlalu khawatir tentang hal itu,” jelas Max Vestappen.
Sementara itu, para penikmat F1 di media berharap McLaren segera mengambil keputusan strategis di momen krusial ini. McLaren diharapkan memilih salah satu pembalap untuk fokus meraih gelar WDC. Sebab, kemungkinan terburuk (yang sesungguhnya tidak buruk) adalah kemenangan diambil oleh Max Verstappen yang siap menyalip duo McLaren di akhir balapan.
Balapan penutup F1 2025

GP Abu Dhabi, yang selalu menjadi penutup musim F1, akan kembali digelar di Sirkuit Yas Marina pada Minggu (7/12). Para penggemar pasti masih teringat pertarungan legendaris GP Abu Dhabi 2021. Di mana Lewis Hamilton dan Max Verstappen bersaing ketat dengan poin yang setara. Selain pertarungan sengit, balapan ini juga sering menjadi ajang perpisahan bagi para driver seperti Kimi Raikkonen, Antonio Giovinazzi, Valtteri Bottas, dan George Russell.
GP Abu Dhabi memiliki daya tarik unik sebagai satu-satunya ‘twilight race’ di kalender F1. Balapan di Sirkuit Yas Marina ini selalu dimulai sekitar 30 menit sebelum matahari tenggelam. Menghadirkan transisi dramatis dari senja ke malam. Meskipun lampu sorot berteknologi tinggi di seluruh lintasan selalu menyala, kondisi pencahayaan yang berubah ini sering menambah tantangan tersendiri bagi para driver.
Sirkuit ini, yang dirancang oleh arsitek ternama Hermann Tilke, pertama kali menjadi tuan rumah balapan pada tahun 2009. Pembangunannya memakan biaya luar biasa. Dilaporkan mencapai sekitar $1,322 miliar (sekitar lebih dari Rp20 triliun), menjadikannya salah satu sirkuit F1 termahal di dunia.
Yas Marina juga dilengkapi dengan fitur-fitur arsitektur yang ikonik:
- Pintu Keluar Pit Lane Berupa Terowongan: Sebuah fitur unik di mana driver keluar dari pit stop melalui terowongan di bawah lintasan.
- Yas Viceroy Hotel: Hotel mewah yang megah ini seolah memayungi dan melintasi bagian trek, khususnya antara tikungan 18 dan 19, memberikan pemandangan yang spektakuler bagi para tamu.
- Konfigurasi Trek: Sirkuit ini memiliki beberapa konfigurasi, namun yang digunakan untuk F1 telah mengalami modifikasi besar pada tahun 2021 untuk meningkatkan peluang menyalip dan membuat balapan lebih cepat.
Semua kemegahan dan fasilitas canggih tersebut mencerminkan ambisi Abu Dhabi. Tidak heran jika tiket GP Abu Dhabi dikenal sebagai tiket yang paling mahal dalam kalender F1, meskipun selalu habis terjual.