Home » Lenovo Pimpin Rantai Pasok Asia Pasifik dengan Inovasi

Lenovo Pimpin Rantai Pasok Asia Pasifik dengan Inovasi

by Trisno Heriyanto

Lenovo, perusahaan teknologi global terkemuka, kembali meraih posisi teratas dalam daftar Gartner® Asia/Pacific Supply Chain Top 10 tahun 2025. Ini menjadi tahun keempat berturut-turut Lenovo menduduki peringkat No.1, menunjukkan dominasinya di antara para pemimpin industri kawasan Asia Pasifik.

Pencapaian ini mencerminkan keunggulan Lenovo dalam mengelola rantai pasok, termasuk kemampuannya menyesuaikan jaringan untuk mendukung pertumbuhan bisnis, meningkatkan efisiensi dan ketahanan lewat teknologi, serta mendorong praktik berkelanjutan melalui inovasi sirkular.

Tak hanya di Asia Pasifik, secara global Lenovo juga mencatat prestasi penting. Dalam laporan Gartner® Global Supply Chain Top 25 tahun 2025, Lenovo berhasil naik dua peringkat ke posisi No. 8 dibanding tahun sebelumnya. Ini menjadi bukti komitmen perusahaan dalam mentransformasi operasi rantai pasok dan manufakturnya di seluruh dunia.

Apa itu Gartner Supply Chain?

Penyusunan daftar Gartner® Global Supply Chain Top 25 dimulai di awal setiap siklus dengan menggunakan data terbaru yang tersedia. Setelah daftar perusahaan final ditetapkan, tidak ada penambahan atau penghapusan untuk periode pemeringkatan tahun tersebut.

Proses seleksi dimulai dengan menggabungkan daftar Fortune Global 500 dan Forbes Global 2000. Kemudian, disaring menggunakan sejumlah kriteria agar daftar tetap terkelola dan relevan. Perusahaan yang dipertimbangkan harus memenuhi persyaratan berikut:

  • Terdaftar dalam Fortune Global 500 atau Forbes Global 2000 terbaru.
  • Memiliki pendapatan tahunan di atas $15 miliar pada tahun terakhir.
  • Tidak termasuk dalam industri yang dikecualikan dari penilaian.
  • Menyediakan laporan keuangan publik yang telah diaudit dan tersedia setidaknya selama empat tahun dalam basis data S&P Capital IQ (CapIQ).
  • Mendapatkan lebih dari 50% pendapatan dari produk fisik. Atau memiliki inventaris lebih dari $1 miliar jika merupakan perusahaan jasa dengan aset besar (AHSC).
  • Memenuhi ambang batas minimum Skor ESG Global S&P.
  • Mencapai skor minimum dalam Sentimen dan Kesadaran Komunitas berdasarkan data lima tahun terakhir.
  • Merilis data keuangan secara tepat waktu agar dapat dipertimbangkan dalam peringkat akhir.

Lenovo memperkuat ketahanan lewat ekspansi global

Rantai pasok Lenovo yang bersifat global, fleksibel, dan tahan banting menjadi fondasi utama dalam menghadapi tantangan geopolitik dan ekonomi yang terus berubah. Dengan cakupan operasi di 180 pasar dan jaringan manufaktur yang mencakup lebih dari 30 fasilitas di 11 negara.

Sebagai bagian dari strategi ekspansi, Lenovo akan memperluas kehadiran manufakturnya ke Arab Saudi sebagai bentuk dukungan untuk pelanggan di wilayah Timur Tengah dan Afrika. Langkah ini memperkuat posisi Lenovo di pasar regional yang berkembang pesat, serta memungkinkan pengiriman produk, layanan, dan solusi yang lebih cepat dan efisien.

Investasi strategis ini menunjukkan komitmen Lenovo untuk tetap adaptif terhadap dinamika global, sekaligus menjaga standar layanan tinggi dan fleksibilitas operasional di berbagai pasar dunia.

Mendorong efisiensi dengan operasi otonom berbasis AI

Di balik transformasi rantai pasok Lenovo terdapat strategi “Lenovo Powers Lenovo”. Strategi tersebut merupakan pendekatan yang memanfaatkan teknologi internal, solusi infrastruktur, dan kekayaan intelektual milik sendiri untuk menyempurnakan operasional perusahaan. 

Melalui strategi ini, Lenovo secara agresif mengintegrasikan teknologi AI ke dalam seluruh aspek rantai pasok global. Mulai dari manufaktur dan logistik hingga keberlanjutan dan layanan pelanggan.

Salah satu implementasinya adalah alat berbasis AI yang memberikan visibilitas menyeluruh terhadap rantai pasok, dilengkapi dengan peringatan risiko real-time, sistem otomatisasi, dan dukungan pengambilan keputusan. 

Misalnya, ketika terjadi kemacetan dalam jalur pengiriman, sistem ini secara otomatis mendeteksi gangguan, menilai alternatif terbaik beserta biayanya, dan merekomendasikan tindakan yang paling efisien untuk diambil.

Pendekatan berbasis AI ini memungkinkan Lenovo meningkatkan efisiensi operasional sekaligus merespons perubahan secara cepat dan akurat.

Lenovo mendorong keberlanjutan lewat inovasi sirkular

Keberlanjutan terus menjadi fokus utama bagi para pemimpin rantai pasok di Asia/Pasifik. Dan inovasi sirkular kini menjadi strategi kunci dalam upaya tersebut.

Lenovo berada di garis depan dalam penerapan prinsip ekonomi sirkular dengan mengintegrasikan bahan daur ulang ke dalam lebih dari 298 lini produk, termasuk pemanfaatan serat karbon sisa dari industri penerbangan. 

Selain itu, Lenovo juga mengembangkan kemasan ramah lingkungan berbahan dasar tebu dan bambu. Sebagai bagian dari komitmennya terhadap inovasi yang bertanggung jawab dan ramah lingkungan

You may also like