Home » Papaya Rules Berantakan, McLaren Diselimuti Drama

Papaya Rules Berantakan, McLaren Diselimuti Drama

by Trisno Heriyanto

Papaya Rules jelas buat fans McLaren, terutama fans Oscar Piastri, geram. Senggolan antara Lando Norris dan Oscar Piastri di Grand Prix SIngapura kemarin menunjukkan bahwa Papaya Rules telah dilanggar. 

Di Grand Prix Singapura kemarin, Lando Norris yang mencoba menghindar dari Max Verstappen berimbas dengan senggolan bersama rekan setimnya, Oscar Piastri. Melihat situasinya, sebenarnya Lando Norris sah-sah saja dengan melakukan manuver sevav ada celah pada sisi dalam. 

Secara regulasi, apa yang dilakukan Lando Norris pun dianggap sah. Namun, yang jadi masalah sebab sebelumnya McLaren telah mengeluarkan Papaya Rules. Dalam peraturan tersebut, salah satu yang tidak boleh dilakukan oleh driver dari McLaren adalah saling bersenggolan. 

Mengulik lebih dalam Papaya Rules 

Tahun lalu, tepatnya setelah balapan di Monza, Zak Brown selaku CEO McLaren menjabarkan apa itu Papaya Rules. Dalam aturan tersebut dijelaskan bahwa para pembalap McLaren diperbolehkan saling membalap, namun tanpa saling menyentuh (senggolan). 

“Papaya Rules adalah itu rekan setimmu. Balapanlah dengan keras, balapanlah dengan bersih, jangan sentuh, itu sudah terjadi. Itu adalah operan yang agresif, jadi itu akan kita bicarakan, itu agak menegangkan di dinding pit, tapi intinya hormati rekan setimmu,” mengutip blog F1.

“Kita akan bisa saling balapan. Kami telah menunjukkan berkali-kali bahwa kami bisa bersaing ketat, namun tetap bersih, dan selama kami tidak merugikan tim, maka begitulah cara kami akan bersaing,” ujar Oscar Piastri, melansir Independent.

Sebenarnya, aturan tersebut sangat jelas dan “bersih”. Di sirkuit, bersenggolan dengan siapapun artinya membuka peluang kecelakaan. Dan jika ditafsirkan lebih dalam, Papaya Rules memperbolehkan kedua pembalap mereka saling membalap untuk memperebutkan gelar juara yang lebih tinggi. 

Sayangnya, akhir dari GP Singapura kemarin memperlihatkan bahwa McLaren tidak konsisten dengan aturan yang mereka buat. Setelah Lando Norris secara tidak sengaja bersenggolan dengan Oscar Piastri, tim memilih untuk diam. Padahal jelas Lando melanggar peraturan. 

Tentu saja Oscar Piastri dan para penonton merasa kesal. Berkaca pada Grand Prix Austria, saat Oscar langsung diperingatkan tim setelah tanpa sengaja hampir menabrak Lando Norris di tikungan 4, kali ini McLaren justru diam saat Lando Norris—yang tanpa sengaja—melakukan senggolan. Bahkan tanpa memberikan peringatan sama sekali.

Persaingan ketat antara Lando Norris dan Oscar Piastri

Dengan enam balapan tersisa, saat ini Oscar Piastri adalah pemimpin klasemen dengan 336 poin. Disusul oleh Lando Norris dengan 314 poin, dan Max Verstappen dengan 273 poin. Ditambah sejak awal tahun McLaren memang mendominasi balapan, peluang bagi salah satu pembalap McLaren menjadi juara dunia terbuka lebar.

Menyusul kontroversi ini, rumor McLaren menganakemaskan salah satu driver mereka semakin santer di media sosial. Pada akhirnya, jika permasalahan soal Papaya Rules ini terus melebar, bahkan hingga mempengaruhi cara mereka balapan. Mungkin McLaren harus bersiap ditikung oleh Max Verstappen yang terlihat siap menggeser keduanya untuk mengamankan title juara dunia kelima berturut-turut miliknya.

Toto Wolff, yang diwawancarai media setelah Grand Prix Singapura berakhir ditanyai mengenai insiden yang melibatkan kedua pembalap tersebut. Terutama mengingat musim telah memasuki fase penentu.

Pimpinan tim balap asal Austria itu menyatakan bahwa insiden semacam itu sudah sangat familier baginya. Ia kemudian mengisyaratkan bahwa ketegangan antar pembalap bisa meningkat seiring berjalannya musim.

“Saya sudah menonton rekaman itu beberapa kali. Saya pikir cara Andrea dan Zak menanganinya sebenarnya cukup bagus – mereka membicarakannya dan mengelolanya dengan sangat transparan. Namun, situasinya akan semakin rumit, dan akan tiba saatnya beberapa poin menjadi sangat penting,” ungkap Toto Wolff.

Ia melanjutkan, “Lalu mereka akan mulai menghitung dan menghitung mundur, dan saya rasa siku-siku akan keluar sedikit lebih banyak. Saat itulah semuanya mulai menjadi menarik.”

Kepala tim Mercedes itu kemudian menutup pernyataannya dengan mengungkapkan keyakinannya terhadap kemampuan hierarki McLaren untuk menangani situasi kedua pembalap mereka secara efektif. “Mereka (para pembalap) berada di atas angin. Manajemen McLaren berada di atas angin, dan bagi kami sebagai penggemar, ini akan menarik untuk disaksikan.”

You may also like