Home » Riwayat Hitam Sean Diddy: Dari Kekerasan hingga Vonis Prostitusi

Riwayat Hitam Sean Diddy: Dari Kekerasan hingga Vonis Prostitusi

by Trisno Heriyanto

Sekitar akhir tahun 2024, nama Sean ‘Diddy’ Combs jadi perbincangan publik. Rapper Amerika tersebut dituduh melakukan operasi perdagangan seks besar-besaran. Tuduhan tersebut membawanya ke pengadilan dan berakhir dengan dua vonis bersalah.

Sean Diddy divonis bersalah karena melakukan prostitusi terhadap mantan pacarnya, Cassie Ventura, dan seorang perempuan bernama Jane yang juga ikut memberi kesaksian di persidangan.

Juri memutuskan Diddy bersalah karena membawa kedua perempuan tersebut ke tempat di mana mereka akan melakukan aktivitas seksual dan prostitusi. Ini berarti, Diddy dihukum karena memfasilitasi atau mempromosikan prostitusi layaknya mucikari.

Namun, Sean Diddy dinyatakan tidak bersalah atas dakwaan paling serius, yakni konspirasi pemerasan, pemerkosaan, penipuan, dan dakwaan perdagangan seks. Meski publik meyakininya, Sean Diddy sendiri mengaku bahwa ia tidak bersalah dan terus membantah tuduhan tersebut.

Sepanjang kariernya di industri hiburan, Sean Diddy terus menerus terseret pemberitaan negatif. Namun, dari semua kontroversi yang melibatkan namanya sebelum kasus bersama Cassie Ventura, belum ada yang membawanya sampai ke balik jeruji.

Perseteruan sepanjang era 1990-an

Di tahun 1999, Sean Diddy terlibat kasus kekerasan. Kala itu, Sean Diddy terlibat dalam penyerangan terhadap Steve Stoute yang merupakan presiden Interscope Record pada masanya. Suatu hari, ia diserang oleh Diddy imbas dari video kontroversial untuk lagunya bersama musisi Nas yang berjudul “Hate Me Now”.

Dalam video musik tersebut, terdapat adegan yang menampilkan dua pria yang disalibkan di kayu salib dengan mahkota duri. Diddy yang merasa jika adegan tersebut merupakan penghinaan pun meminta agar bagian tersebut dipotong.

Namun, versi yang belum diedit telah ditayangkan di MTV. Karena marah, Diddy pun mendatangi Steve Stoute untuk kemudian melakukan penyerangan menggunakan kursi, telepon, dan sebotol sampanye.

Di tahun yang sama, Sean Diddy yang kala itu masih berpacaran dengan Jennifer Lopez kembali terlibat dengan kepolisian. Suatu malam, keduanya pergi ke sebuah kelab malam di New York. 

Namun, penembakan di kelab tersebut berhasil menyebabkan kekacauan. Tak lama, kendaraan pasangan tersebut diberhentikan oleh polisi yang kemudian berujung pada dakwaan “kepemilikan senjata dan kepemilikan barang curian”.

Reputasi buruk menjadi nama tengah Sean Diddy

Sean Diddy kembali menghadapi tuntutan hukum ketika Rogelio Mills, seorang pembawa acara bincang-bincang, menuduh Diddy dan rombongannya telah melakukan penyerangan terhadapnya di tahun 1999. Namun, juri di pengadilan memutuskan untuk mendukung Diddy.

Rapper Amerika ini juga sempat digugat oleh seorang promotor kelab malam sebesar US$4 juta setelah Sean Diddy melakukan kekerasan terhadapnya, Ia dipukul, ditendang, dan dikejar-kejar di sekitar kelab dengan alasan yang tidak jelas.

Di tahun 2017, seorang perempuan yang bekerja sebagai mantan koki pribadi Diddy mengajukan gugatan pelecehan seksual dengan tuduhan bahwa ia dipaksa untuk menyajikan makanan pasca-seks saat ia telanjang.

Sang mantan koki juga menuduh Diddy tidak membayarnya untuk jam lembur yang panjang. Namun, pada akhirnya gugatan tersebut terselesaikan meski tidak ada rincian yang dirilis.

Tak berhenti sampai di sini, kontroversi baru yang melibatkan namanya terus mencuat dari tahun ke tahun. 

Bagai rubah berbulu kelinci

Tabiat buruknya terus menerus membawa Sean Diddy pada lembaran masalah yang baru. Ia sampai mendapat label sebagai eksekutif rekaman yang kejam sejak perselisihannya dengan LOX mencuat. LOX berselisih dengan Diddy tentang perlakukan buruknya terhadap artis dan penolakannya untuk mengembalikan hak penerbitan mereka.

Perseteruan ini terjadi di Hot 97 New York yang memperkuat klaim bahwa Diddy tidak memberikan kompensasi yang adil terhadap Bad Boy. Pada akhirnya, meski keduanya berhasil menyelesaikan perselisihan tersebut, namun reputasi jelek Diddy masih melekat hingga saat ini.

Bahkan, meski ia mencoba mencari “muka” dengan melakukan hal baik, publik tidak lagi mempercayainya. Pada malam Gala Pra-GRAMMY Clive Davis 2021, Diddy memutuskan untuk berbincang Recording Academy karena kurangnya pengakuan dan apresiasinya untuk kategori rap dan R&B.

Diddy menggambarkan dirinya sebagai sosok yang mencoba mewakili orang-orangnya. Namun, seorang mantan anggota Bad Boy, Ma$e, keberatan dengan pidato tersebut dan menanggapi lewat sebuah postingan di Instagram. 

Ma$e mengungkapkan bahwa di masa lalu, Sean terus menerus, secara sengaja, memberikan bayaran yang tidak layak kepada artisnya. 

You may also like