Home » 7 Judul Drama Korea yang Dianggap Flop Oleh Penonton

7 Judul Drama Korea yang Dianggap Flop Oleh Penonton

by Trisno Heriyanto

Menonton drama Korea telah menjadi cara yang paling digemari untuk melarikan diri dari hiruk pikuk realitas sehari-hari. Alur cerita yang memikat sering membuat penonton lupa waktu dan menghabiskan berjam-jam untuk menamatkan satu judul.

Kehadiran proyek baru dari aktor dan aktris papan atas Korea Selatan selalu disambut antusias. Namun, tidak semua drama Korea yang dibintangi oleh nama besar berhasil memenuhi ekspektasi. Beberapa judul justru dianggap ‘flopped’ atau gagal karena berbagai alasan, mulai dari alur cerita yang buruk hingga penampilan aktor yang dianggap kurang maksimal.

Berikut adalah beberapa drama Korea yang, meskipun dibintangi oleh aktor kenamaan, berakhir dengan penilaian kurang memuaskan.

A Good Day to be A Dog

Drama komedi romantis yang dibintangi oleh aktor-idol Cha Eunwoo ini memiliki premis unik: seorang wanita dikutuk menjadi anjing saat mencium seseorang, dan kutukan itu hanya bisa dipatahkan oleh pria yang takut anjing. 

Meskipun demikian, penampilan perdananya hanya mencatat rating 2,2 persen dan merosot ke 1,9 persen di episode ketiga. Kritikan utama yang muncul di forum-forum adalah akting Cha Eunwoo yang dinilai buruk serta kurangnya chemistry dengan lawan mainnya, Park Gyu Young.

The Heavenly Idol

Setelah sukses besar sebagai Cha Sung Hoon di Business Proposal, Kim Min Kyu diharapkan bersinar dalam debutnya sebagai pemeran utama di The Heavenly Idol. Sayangnya, meski aktingnya dinilai lumayan, drama fantasi 12 episode ini dianggap memiliki alur cerita yang lemah dan buruk. 

Elemen fantasi yang berlebihan justru membuat karakter Kim Min Kyu terkesan konyol. Drama ini pun harus berakhir dengan rating rata-rata yang rendah, hanya 1,5 persen di saluran tvN.

Our Blooming Youth

Drama sejarah ini menandai kembalinya Park Hyung Sik setelah vakum beberapa tahun, berpasangan dengan Jeon Soo Nee. Diadaptasi dari novel Tiongkok, drama ini sempat menghadapi kendala pra-tayang karena detailnya yang dinilai tidak sesuai dengan budaya Korea. 

Meskipun bertabur visual yang memukau, banyak penonton mengkritik alur cerita yang berjalan terlalu lambat. Selain itu, akting Jeon Soo Nee juga dianggap kaku dan gagal menonjolkan pesona karakternya, Min Jae Yi.

Sisyphus: The Myth

Dengan budget produksi fantastis, mencapai sekitar Rp254 hingga Rp318 miliar, dan dibintangi oleh Park Shin Hye serta Jo Seung Woo, Sisyphus: The Myth menjanjikan kisah sci-fi yang inovatif. Episode perdananya dibuka dengan memuaskan. Namun, seiring berjalannya waktu, drama tentang perjalanan waktu ini ditinggalkan penonton karena plotnya yang semakin tidak masuk akal, dialog yang menimbulkan frustrasi, dan perkembangan cerita yang mandek.

Doom at Your Service

Mempertemukan Park Bo Young dan Seo In Guk yang dikenal memiliki chemistry kuat, Doom at Your Service menarik perhatian besar di awal penayangannya. Namun, bakat para pemeran utama saja tidak cukup untuk mempertahankan penonton. 

Drama ini dianggap gagal karena alur cerita yang dianggap berputar-putar pada titik yang sama tanpa adanya perkembangan signifikan. Konflik yang semakin melempem membuat drama ini terus mengalami penurunan rating hingga akhir.

The King: Eternal Monarch

Drama ini menyuguhkan trailer yang ciamik dengan jajaran pemain veteran. Mulai dari Lee Min Ho, Kim Go Eun, Woo Do Hwan, dan Jung Eun Chae. Sayangnya, kerumitan konsep dunia paralel dan alur yang lambat membuat penonton domestik enggan bertahan.

Meskipun episode perdana mencetak rekor tinggi di SBS, kemerosotan rating tidak terhindarkan di episode-episode berikutnya. Bahkan, pesona Lee Min Ho tak mampu mempertahankan penonton Korea. Selain itu, drama ini juga sempat menuai kritik pedas karena penempatan iklan produk (PPL) yang dianggap terlalu sering dan berlebihan.

 Forecasting Love and Weather

Drama rom-com yang berlatar belakang kehidupan karyawan Badan Meteorologi Korea ini mempertemukan dua visual menjanjikan: Song Kang dan Park Min Young.

Di awal penayangan, Forecasting Love and Weather berhasil mencuri perhatian. Secara keseluruhan, rating drama ini di penayangan lokal tidak buruk—bahkan mencetak rekor baik untuk JTBC—tetapi dinilai tidak istimewa atau ‘WAH’.

Pada akhirnya, drama ini mulai kehilangan daya tariknya dan tidak mampu bersaing dengan pesaing di slot waktu yang sama, terutama Twenty Five, Twenty One, yang unggul signifikan dalam perolehan rating. Meskipun demikian, banyak penonton yang memberikan pujian bahwa akting Park Min Young semakin membaik dibandingkan proyeknya sebelumnya.


You may also like