Home » Cabang Olahraga di Kejuaraan Akuatik Dunia 2025

Cabang Olahraga di Kejuaraan Akuatik Dunia 2025

by Trisno Heriyanto

Kejuaraan Akuatik Dunia telah berlangsung sejak 11 Juli 2025 lalu, dengan dijadwalkan berakhir pada 3 Agustus 2025. Total ada sekitar 2.500 atlet dari 200 negara bertanding dalam 77 cabang olahraga. Tahun ini, Singapura hadir sebagai tuan rumah dengan area Singapore Sports Hub jadi wilayah utama penyelenggaraan kompetisi tersebut.

Dalam ajang ini, terlihat banyak dari juara Olimpiade Paris 2024 yang ikut memperebutkan gelar juara. Mulai dari Leon Marchand, Summer Mclntosh, Katie Ledecky, Thomas Ceccon, hingga Kaylee McKeown yang semuanya telah siap bertanding. Adapun juara bertahan dunia, Kristof Rasovszky dari Hungaria serta Moesha Johnson yang digadang jadi pesaing terkuat tahun ini. 

Perwakilan atlet Tanah Air pada Kejuaraan Akuatik 2025

Tak ketinggalan dalam ajang kejuaraan bergengsi ini, Indonesia turut mengirimkan dua perwakilan untuk bertanding dalam ajang Kejuaraan Akuatik 2025. Keduanya adalah Felix Iberle dan I Gede Siman Sudartawa untuk cabang olahraga renang. Prestasi mereka dalam ajang ini akan menjadi catatan penting dalam persiapan kualifikasi Olimpiade Los Angeles 2028 mendatang.

Dalam gelaran Kejuaraan Akuatik 2025, Felix Iberle akan bertanding untuk kali pertama pada nomor gaya dada 50 meter. Sementara itu, I Gede Siman Sudartawa akan berjuang untuk nomor gaya punggung 50 meter. Keduanya diharapkan dapat mencapai setidaknya semifinal atau 16 besar dalam ajang Kejuaraan Akuatik 2025 ini. 

Cabang olahraga pada Kejuaraan Akuatik 2025

Selama kurang dari sebulan, para atlet akan bertanding dalam berbagai cabang yang digelar dalam Kejuaraan Akuatik 2025. Adapun cabang yang akan dipertandingkan adalah olahraga menyelam, renang, renang perairan terbuka, polo air, loncat indah, dan renang artistik. 

Bagi masyarakat umum, beberapa cabang olahraga tersebut mungkin terdengar asing. Oleh karena itu, mari kita bahas satu per satu regulasi dari cabang olahraga yang akan digelar dalam ajang Kejuaraan Akuatik 2025.

Menyelam 

Dalam olahraga menyelam, secara umum para juri akan menilai berdasarkan kesan keseluruhan mereka terhadap penyelaman pada elemen-elemen tertentu. Mulai dari posisi awal, pendekatan, lepas landas, penerbangan, hingga para atlet masuk ke dalam air. 

Juri selam memiliki tanggung jawab untuk mengevaluasi penyelaman semata-mata berdasarkan teknik dan pelaksanaannya. Selain itu, ada beberapa aturan penting yang harus diperhatikan juri saat menilai. 

Pertama, penyelaman yang tidak dilakukan dari posisi yang diumumkan dapat dinilai tidak memuaskan, sementara penyelaman yang hanya sebagian dilakukan dari posisi yang diumumkan dibatasi hingga nilai 4,5 poin. 

Selain itu, penyelaman yang tidak dilakukan dalam posisi lurus, pike, tuck, atau bebas dapat dikenakan pengurangan poin antara 0,5 hingga 2. Terakhir, suatu penyelaman bisa mendapatkan nilai nol jika juri memutuskan bahwa penyelaman yang dilakukan secara substansial berbeda dari nomor yang diumumkan.

Renang

Sejak dahulu, renang sudah menjadi cabang olahraga populer, tak terkecuali dalam gelaran Kejuaraan Akuatik Dunia. FINA (Fédération Internationale de Natation) selaku induk organisasi renang internasional telah menyusun peraturan dan persyaratan kompetisi, mulai dari dimensi kolam hingga kualitas air. 

Misalnya, kolam renang jarak jauh harus memiliki panjang 50 meter, lebar 25 meter, dan kedalaman minimal 2 meter. Kolam renang juga harus memiliki sepuluh jalur, masing-masing selebar 2,5 meter. 

Untuk kualitas airnya, FINA mewajibkan suhu air dijaga antara 25°C dan 28°C. Air harus jernih, dengan kekeruhan maksimum 1,0 Satuan Kekeruhan Nefelometrik (NTU). Sistem filtrasi yang tepat dan pengujian air secara berkala diperlukan untuk memastikan kepatuhan.

Selain itu, garis lintasan turut memainkan peran penting. Peraturan renang FINA menetapkan bahwa garis lintasan harus berjarak 2,5 meter dan membentang di sepanjang kolam. Pembatas lintasan ini dirancang untuk meminimalkan gangguan gelombang antar perenang, sehingga setiap atlet dapat menunjukkan performa terbaiknya.

FINA juga telah mengatur spesifikasi untuk blok start dan sistem pencatatan waktu. Blok start harus berada 0,5 hingga 0,75 meter di atas permukaan air dan memiliki permukaan anti slip untuk menjamin keselamatan perenang.

Polo Air 

Sebelum gelaran Piala Dunia Polo Air 2025 digelar, Biro Akuatik Dunia telah menyetujui pembaruan peraturan dalam kompetisi. Perubahan tersebut termasuk waktu penguasaan bola maksimum telah diperpanjang dari 25 detik menjadi 28 detik untuk kompetisi putra dan putri.

Setelah itu, jika bola kembali ke tim yang sama setelah terjadi tembakan ke gawang, maka waktu penguasaan bola maksimum adalah 18 detik dan bukan 15 detik. Kemudian, waktu jeda istirahat antara periode kedua dan ketiga diperpanjang dari 3 menit menjadi 5 menit. 

Sementara itu, peraturan bagi pelatih adalah kini wasit memiliki batas waktu maksimal 2 menit untuk meninjau rekaman dan membuat keputusan. Kemudian, untuk memberikan isyarat tantangan pelatih, seorang pelatih harus melemparkan bendera hijau yang ditunjukkan ke dalam lapangan permainan dan membuat isyarat tangan persegi, VAR, atau gerakan membuat persegi dengan jari telunjuk seseorang. 

You may also like