Pesta olahraga se-Asia Tenggara, SEA Games 2025, akan dilaksanakan pada 9 Desember sampai 20 Desember 2025 mendatang. Tahun ini, Thailand akan menjadi tuan rumah dengan bertempat di Stadion Nasional Rajamangala.
Akan banyak hal menarik dalam gelaran SEA Games ke-33 ini. NOC Indonesia menyatakan bahwa Thailand telah sepakat mempertandingkan 569 nomor dari 50 cabang olahraga, di antaranya extrem sport, e-sport, cabor ekshibisi, hingga woodball.
Saat ini, Woodball memang tengah menjadi cabang olahraga yang berkembang pesat di berbagai negara. Indonesia sendiri berencana untuk mengirim perwakilan atlet untuk bertanding pada cabang ini.
Apa itu woodball?

Woodball pertama kali diciptakan di Taiwan pada tahun 1990 oleh Mr. Ming-Hui Weng dan Mr. Kuang-Chu Young. Ide awal mereka adalah menciptakan permainan yang mirip golf tetapi lebih murah dan mudah dimainkan di taman.
Itulah mengapa olahraga woodball sering disebut mirip dengan olahraga golf. Bahkan keduanya sama-sama dimainkan di lapangan rumput. Selain itu, baik woodball maupun golf membutuhkan kesabaran, konsentrasi, dan ketelitian dalam setiap pukulan.
Pada permainan ini, pemain akan memakai semacam palu bertangkai panjang untuk memukul bola (mallet). Dengan mallet, pemain dapat menggerakkan bola dari area awal, melewati sebuah gawang, menggunakan sesedikit mungkin pukulan.
Aturan mainnya menentukan apakah pemain harus melewati gawang dalam satu pukulan atau beberapa pukulan. Nantinya, pemenang adalah pemain yang berhasil menyelesaikan satu putaran atau serangkaian putaran dengan jumlah pukulan paling sedikit.
Semua yang dibutuhkan untuk bermain
Keunggulan Woodball terletak pada peralatannya yang terjangkau dan mudah didapat, sehingga dapat dimainkan oleh masyarakat umum. Olahraga ini juga tidak memerlukan fasilitas yang kompleks maupun peralatan mahal.
Olahraga ini juga dapat menjadi alternatif dari golf. Untuk bermain ini, pemain hanya memerlukan bola dengan diameter 9,5 cm dan berat 350 gram, alat pemukul (mallet), dan gawang kecil menyerupai gelas berjajar (gate) yang semuanya terbuat dari kayu.
Perbedaan utamanya dengan golf adalah penggunaan gate alih-alih lubang, dan bola woodball yang dipukul akan menggelinding, tidak melambung seperti bola golf. Serta alat yang digunakan bahan dasarnya menggunakan kayu.
Aturan dalam kompetisi

Dalam setiap ajang kompetisi, woodball akan mempertandingkan dua format kompetisi. Pertama, adalah Stroke. Format kompetisi ini adalah di mana pemenang ditentukan berdasarkan jumlah total pukulan (stroke) terendah yang digunakan untuk menyelesaikan seluruh lintasan yang ditentukan (biasanya 12 atau 24 gate).
Dalam format Stroke akan ada kategori tunggal putra dan putri, serta beregu baik regu putra maupun putri. Kemudian, ada format Fairway. Format kompetisi yang satu ini lebih spesifik. Fokusnya adalah pada pertandingan head-to-head (satu lawan satu) atau tim lawan tim di setiap fairway (lintasan) untuk memenangkan fairway tersebut.
Poin diberikan berdasarkan kemenangan di setiap fairway. Untuk format ini akan ada kategori tunggal (putra, putri), ganda (putra, putri), beregu, dan ganda campuran. Pemain atau pasangan atau tim yang memenangkan fairway terbanyak adalah pemenangnya, terlepas dari total pukulan keseluruhan.
Perkembangan woodball di Indonesia
Pada gelaran SEA Games 2025 mendatang, Indonesia juga menjadi salah satu negara yang berencana mengirimkan atletnya untuk bertanding dalam cabang ini. Meski tidak sepopuler olahraga bulu tangkis maupun basket, perkembangan olahraga ini ternyata cukup pesat di Tanah Air.
Di Indonesia, pengembangan Woodball berada di bawah naungan Indonesia Woodball Association (IWbA). Meskipun tergolong baru, olahraga ini telah menunjukkan potensi prestasi yang luar biasa, terbukti dengan partisipasinya dalam berbagai kejuaraan dunia tingkat tinggi.
Prestasi gemilang telah berhasil diraih oleh tim Woodball Indonesia, terutama dalam ajang 9th World Cup Woodball Championship 2024 yang diselenggarakan di Shangyu, China. Tim Woodball Jawa Timur yang mewakili Indonesia berhasil meraih total 5 medali, terdiri dari 3 medali emas dan 2 medali perak.
Selain itu, dalam ajang Taiwan Open International Woodball Championship 2024, tim Indonesia juga mencatatkan prestasi dengan meraih 1 medali emas, 1 medali perak, dan 1 medali perunggu. Tidak hanya itu, dalam Piala Dunia Woodball Pantai 2023 di Malaysia, tim Indonesia berhasil meraih 1 medali emas.