Pengguna TikTok terus menciptakan trend baru. TikTok telah berkembang dari aplikasi untuk berbagi video pendek, menjadi tempat untuk mengekspresikan diri, mencari trend, hingga membentuk gaya hidup.
Di TikTok, tren bergerak dengan cepat. Setiap bulannya, bahkan mungkin setiap minggu, selalu ada trend baru. Karena perubahan tren yang terlalu cepat, sebagian media menyebutnya sebagai “tren mikro”.
Tren mikro ini mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, mulai dari fashion, dekorasi rumah, kuliner, hingga rutinitas kebugaran. Pengguna dengan cepat mengadopsi dan mengadaptasi tren ini, didorong oleh algoritma TikTok yang cerdas dan rasa takut ketinggalan
Tren mikro di TikTok

Tren mikro adalah sebutan untuk trend yang berumur pendek, namun berhasil memperoleh kepopuleran. Mulai dari tren menggunakan botol minum Stanley ke kantor, mode Y2K, hingga coquette.
Dahulu, tren ditentukan oleh para desainer merek mewah di panggung peragaan busana. Rumah mode akan menentukan setiap tren pada tiap musim, dan biasanya akan menjadi tren sepanjang tahun.
Kini, semua telah berubah. Para desainer bukan lagi penentu tren utama. Laman FYP pada TikTok telah memungkinkan semua orang untuk menciptakan tren mereka sendiri. Apa yang dulunya membutuhkan kampanye besar-besaran, kini hanya butuh satu video FYP.
Namun, tidak seperti tren di masa lalu, di mana sebuah tren dapat bertahan bahkan sampai satu tahun lamanya, tren mikro TikTok datang dan pergi dalam waktu yang singkat. Perubahan yang konstan ini mendorong pengguna untuk mengikuti terus-terusan mengikuti tren agar tetap relevan.
TikTok mendorong penggunanya menjadi konsumtif
Kesenangan yang diberikan TikTok, seringkali erat berkaitan dengan gaya hidup konsumerisme. Hal tersebut karena konten yang hadir di TikTok menyediakan hiburan yang memicu keinginan.
Mungkin kamu secara tidak sadar membeli sesuatu setelah melihat iklan di TikTok. Atau karena banyak orang yang memakai produk tersebut. Tren “TikTok membuat saya membelinya” itu contoh nyatanya.
Para pengguna sering memamerkan barang-barang yang mereka temukan di TikTok sembari menulis ulasan yang bagus. Ditambah dengan algoritma TikTok yang pintar, produk-produk tersebut bisa menjadi barang dari yang tidak dikenal, jadi barang yang wajib dimiliki.
Banyak tren TikTok yang berputar di sekitar produk maupun layanan tertentu. Ada banyak influencer atau pengguna yang terus menampilkan barang-barang baru. Mulai dari tutorial make-up, resep makanan, fashion hacks, atau bahkan barang-barang rumah tangga yang “harus dimiliki”.
Ini secara tidak langsung memicu keinginan kita untuk memiliki atau mencoba hal yang sama. Dan pemenuhan keinginan tersebut melalui konsumsi. Baik itu melalui pembelian produk, layanan, atau bahkan hanya pengalaman mengikuti tren.
TikTok dorong kerusakan mental
Kecepatan tren juga dapat menciptakan tekanan untuk selalu mengikuti. Hal tersebut dapat berpotensi mempengaruhi kesehatan mental dan pandangan seseorang terhadap diri sendiri.
Secara tidak langsung, perasaan takut tertinggal membuat pengguna menjadi konsumtif. Ketika tidak lagi mampu mengikuti, pengguna mulai membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
Paparan konstan terhadap konten yang memperlihatkan “kehidupan sempurna” yang disaring dan disajikan di TikTok dapat memicu perasaan tidak cukup, rendah diri, bahkan kecemasan. Perbandingan sosial semacam ini seringkali tidak realistis dan dapat mengikis kepercayaan diri.
Tren gaya hidup positif yang tercipta di TikTok

Jadi, apakah tren di TikTok seburuk itu? Tentu saja tidak. Memang benar ada banyak dampak negatif yang tercipta karena perubahan tren yang begitu cepat, namun juga ada banyak sisi positif dari tren TikTok.
Tak sedikit pengguna yang memanfaatkan TikTok sebagai sumber inspirasi. Mereka mencari hobi baru, resep masakan yang mudah dan murah, dekorasi unik, hingga belajar budaya baru melalui platform ini.
TikTok punya ribuan video pendek dengan ratusan topik yang dapat dijadikan sumber untuk mempelajari keterampilan baru dengan cara yang lebih seru. Pengguna juga tidak akan merasa kesepian karena melihat banyak pengguna lain yang sedang mempelajari hal yang sama.
Selain itu, TikTok juga kerap dijadikan tempat bertemunya orang-orang dengan minat yang sama. Antar pengguna membantu memelihara hubungan, mendapatkan dukungan, mengekspresikan diri, dan menjadi sadar akan masalah sosial.
Dan, besarnya basis pengguna TikTok seringkali dimanfaatkan para brand untuk meningkatkan kesadaran merek. Ditambah, Tik Tok sering kali menampilkan banyak iklan. Iklan ini dapat menunjukkan kepada orang-orang tentang produk baru yang dirilis.