Home » Apa yang Akan Terjadi Saat 6G Menguasai Dunia?

Apa yang Akan Terjadi Saat 6G Menguasai Dunia?

by Trisno Heriyanto

Meski penyebaran 5G belum merata, namun pembahasan mengenai 6G sudah mulai dibicarakan sejak tahun lalu. Jaringan 6G adalah generasi seluler berikutnya yang menjanjikan peningkatan revolusioner dibandingkan 5G. 

Diperkirakan, jaringan INI akan tersedia di awal tahun 2030. Untuk tahun ini, jaringan 6G masil dalam penelitian  fundamental, eksplorasi frekuensi terahertz, dan diskusi awal mengenai persyaratan teknis dan standarisasi oleh organisasi seperti International Telecommunication Union (ITU) dan 3GPP.

Jaringan 6G bertujuan untuk mengintegrasikan kecerdasan nirkabel ke dalam setiap aspek kehidupan. Meskipun 5G telah membawa kemajuan signifikan dalam kecepatan dan latensi, jaringan selanjutnya dirancang untuk melampauinya.

MWC 2023 jadi pembuka untuk 6G

Mobile World Congress (MWC) 2023 menyebutkan jika teknologi 6G memang masih dalam tahap penelitian dan pengembangan awal. Nicolas Kourtellis, kepala riset di Telefonica Research, menyatakan bahwa 6G berpotensi meningkatkan kapasitas jaringan seluler hingga 500 kali lipat. 

Dalam acara yang sama, Yue Wang, direktur Samsung Research UK, menambahkan bahwa kemampuan teknologi saat ini belum dapat memenuhi kebutuhan layanan seluler global. Ia juga mencatat bahwa pada tahun 2030, akan ada lebih dari 500 server yang perlu terhubung ke jaringan seluler.

Salah satu aspek paling revolusioner dari 6G adalah kemampuannya untuk memungkinkan pergerakan bebas dalam kontinum siber-fisik. Kontinum yang dimaksud adalah jembatan antara dunia nyata dan digital. Tempat indra, tindakan, dan pengalaman kita terhubung langsung dengan representasi digital yang bisa diprogram. 

Dalam hal ini, 6G akan membawa konsep metaverse, yang saat ini berfokus pada interaksi avatar di lingkungan virtual, ke tingkat yang lebih nyata dan terintegrasi dengan kehidupan sehari-hari.

Bayangan masa depan bersama jaringan baru

Para peneliti di universitas, lembaga penelitian, dan departemen R&D perusahaan telekomunikasi global sedang aktif menjelajahi berbagai aspek 6G. Organisasi standar global seperti ITU (International Telecommunication Union) dan 3GPP (3rd Generation Partnership Project), yang bertanggung jawab untuk mendefinisikan standar seluler, belum mulai secara resmi merumuskan standar. 

Proses tersebut biasanya membutuhkan waktu bertahun-tahun. Di sini, peran MWC adalah menjadi wadah untuk diskusi awal, berbagi visi, dan presentasi konsep-konsep penelitian. Namun, bukan untuk pengumuman standar final. 

Namun, ide mengenai 6G ini benar-benar telah menarik perhatian besar. Industri menyadari bahwa, dengan 5G yang baru mulai matang, sudah saatnya untuk memikirkan generasi berikutnya. Tujuannya agar siap menghadapi tuntutan data dan aplikasi di tahun 2030-an dan seterusnya.

Perbedaan jaringan 5G dan 6G

Pengembangan jaringan 6G didasari pada visi untuk menciptakan integrasi yang mulus antara dunia digital dan fisik. Yang mana di dalamnya interaksi antara manusia dan teknologi akan semakin imersif dan intuitif.

Sebelumnya, jaringan 5G menawarkan kecepatan puncak teoretis hingga 10 Gbps, sementara 6G diantisipasi dapat mencapai 1 Tbps (Terabit per detik), yaitu 50 hingga 100 kali lebih cepat. 

Lalu, jaringan 5G memiliki latensi sekitar 1 ms. 6G diharapkan dapat mengurangi latensi hingga mikrodetik (kurang dari 0,1 ms). Latensi rendah ini akan penting untuk aplikasi yang membutuhkan respons real-time, seperti operasi jarak jauh dan robotika canggih.

Selain itu, jaringan 5G beroperasi di pita frekuensi di bawah sub-6 GHz karena berkisar dari pita 2,5 GHz, 3,5 GHz, dan 3,7 GHz hingga 4,2 GHz. Nantinya, 6G kemungkinan akan memanfaatkan pita frekuensi yang lebih tinggi lagi. 

Dan, yang tidak kalah menarik adalah integrasi mendalam dengan kecerdasan buatan (AI). Jaringan ini diharapkan menjadi AI-native. Artinya, AI akan terintegrasi langsung ke dalam jaringan untuk pemrosesan, perutean, dan manajemen data yang lebih cerdas dan efisien.

Bersiap akan revolusi industri

Dengan kemampuannya, jaringan ini akan membuka peluang baru dan merevolusi berbagai industri. Dengan kecepatan tera bit per detik, latensi sub-milidetik, dan integrasi AI yang mendalam, 6G akan mengubah cara manusia berinteraksi dengan teknologi dan dunia di sekitarnya.

Beberapa dampak yang paling signifikan seperti Extended Reality (XR) yang imersif, transportasi tanpa pengemudi, kota yang “benar-benar” cerdas, revolusi industri 4.0, kesehatan digital sampai pada telesurgery, hingga IoE di mana semua perangkat akan memiliki kemampuan sensorik dan komputasi.

Dengan integrasi AI yang mendalam ke dalam arsitektur jaringannya, 6G tidak hanya akan menjadi pipa data yang lebih cepat, tetapi juga otak yang cerdas di balik segala sesuatu. Diproyeksikan jika jaringan 6G akan memicu gelombang inovasi yang “luar biasa”.

You may also like