Home » Intip Gaji Teller Bank BRI vs CS Bank Digital 2025, Mana Lebih Cuan?

Intip Gaji Teller Bank BRI vs CS Bank Digital 2025, Mana Lebih Cuan?

by Aulia Azzahra

Dunia perbankan selalu menjadi magnet tersendiri bagi para pencari kerja di Indonesia, terutama bagi kalian yang baru saja lulus kuliah atau fresh graduate. Citra bekerja di gedung tinggi, berseragam rapi, dan tentu saja gaji yang dianggap di atas rata-rata menjadi daya tarik utama. Namun, lanskap perbankan di tahun 2025 ini sudah berubah drastis dibandingkan satu dekade lalu.

Munculnya bank digital (seperti Bank Jago, Allo Bank, atau SeaBank) telah menciptakan disrupsi atau gangguan besar bagi bank konvensional. Perubahan ini tidak hanya soal teknologi aplikasi, tetapi juga merembet ke struktur pekerjaan dan standar gaji karyawan. Jika dulu posisi Teller adalah primadona pintu masuk karir perbankan, kini posisi Digital Customer Service (CS) atau Digital Relationship Officer mulai mengambil alih panggung.

Pertanyaan besar yang sering menghantui kalian saat melamar kerja pasti berkutat pada satu hal: “Mana yang lebih menguntungkan secara finansial dan masa depan?” Apakah tetap setia pada jalur konvensional sebagai Teller Bank BRI yang jaringannya ada di mana-mana, atau banting setir ke bank digital yang lebih kekinian?

Mari kita bedah secara mendalam perbandingan gaji, beban kerja, dan prospek karir antara Teller Bank BRI dengan CS Bank Digital di tahun 2025 ini. Analisis ini akan membantu kalian menentukan pilihan karir yang paling tepat, bukan hanya sekadar ikut-ikutan tren.

Realita Gaji Teller Bank BRI di Tahun 2025

Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah bank dengan jaringan terluas di Indonesia. Bekerja di sini sering dianggap sebagai jaminan kestabilan hidup. Namun, kalian perlu tahu bahwa posisi Teller biasanya merupakan posisi frontliner yang sering kali menggunakan sistem kontrak atau pemagangan (seperti program magang BUMN).

Berdasarkan data pasar kerja dan laporan gaji karyawan perbankan di kuartal pertama 2025, rata-rata gaji seorang Teller Bank BRI (terutama untuk fresh graduate atau level pemula) berada di kisaran Rp 3.500.000 hingga Rp 5.500.000 per bulan. Angka ini bisa berbeda tergantung lokasi penempatan (UMK daerah) dan status kepegawaian kalian, apakah pegawai tetap atau outsourcing.

Nominal tersebut biasanya adalah gaji pokok dan tunjangan tetap. Namun, keuntungan bekerja di bank konvensional raksasa seperti BRI bukan hanya pada gaji bulanan. Ada komponen “cuan” lain yang sering menjadi incaran, yaitu bonus tahunan (tantiem) dan Tunjangan Hari Raya (THR) yang jumlahnya bisa berkali-kali lipat gaji jika performa cabang tempat kalian bekerja sangat baik.

Namun, kalian harus ingat bahwa posisi Teller di bank konvensional memiliki risiko pekerjaan yang tinggi. Kalian bertanggung jawab atas uang fisik. Selisih uang kas di akhir hari adalah mimpi buruk setiap Teller, karena harus diganti dengan uang pribadi. Ini adalah beban mental yang harus kalian pertimbangkan di balik seragam rapi tersebut.

Mengupas Gaji CS Bank Digital: The New Kids on The Block

Sekarang kita beralih ke penantang baru: Bank Digital. Bank seperti Bank Jago, Neo Commerce, atau Jenius BTPN tidak memiliki banyak kantor cabang fisik. Operasional mereka terpusat secara digital. Oleh karena itu, mereka tidak membutuhkan banyak Teller fisik. Sebagai gantinya, mereka membutuhkan pasukan Customer Service (CS) Digital atau Digital Support Specialist yang handal.

Standar gaji di bank digital cenderung lebih kompetitif karena mereka bersaing memperebutkan talenta yang “melek teknologi”. Untuk posisi CS Bank Digital di tahun 2025, kisaran gaji yang ditawarkan untuk fresh graduate sedikit lebih tinggi dibandingkan posisi entry-level bank konvensional, yaitu di angka Rp 5.000.000 hingga Rp 7.500.000 per bulan.

Kenapa bisa lebih tinggi? Karena skill set yang diminta berbeda. Menjadi CS di bank digital tidak hanya butuh kemampuan senyum dan ramah, tetapi juga kemampuan teknis. Kalian harus paham cara kerja aplikasi, troubleshooting dasar jika nasabah gagal login, paham isu keamanan siber dasar (seperti OTP dan phishing), serta mampu menangani keluhan lewat live chat atau media sosial dengan cepat.

Selain gaji pokok, bank digital yang masih dalam fase pertumbuhan (growth stage) sering kali memberikan insentif kinerja bulanan dan fasilitas kantor yang lebih santai ala startup. Tidak jarang mereka juga memberikan opsi kepemilikan saham (ESOP) bagi karyawan level tertentu, meskipun ini jarang berlaku untuk level CS pemula.

Perbandingan Beban Kerja: Fisik vs Mental

Gaji hanyalah satu sisi mata uang. Sisi lainnya adalah beban kerja yang harus kalian tanggung setiap hari. Di sinilah perbedaan paling mencolok antara Teller Bank BRI dan CS Bank Digital.

Jika kalian memilih menjadi Teller Bank BRI, beban kerja kalian sangat bersifat fisik dan prosedural. Kalian harus datang pagi buta untuk morning briefing, berdiri atau duduk berjam-jam melayani antrean nasabah yang seolah tidak ada habisnya, menghitung uang tunai dengan cepat dan akurat, serta memastikan tidak ada selisih kas. Interaksi kalian adalah tatap muka. Kelebihannya, pekerjaan biasanya selesai begitu bank tutup operasional dan balancing akhir hari selesai. Kalian jarang membawa pekerjaan ke rumah.

Sebaliknya, menjadi CS Bank Digital memiliki beban kerja yang lebih bersifat mental dan teknis. Kalian mungkin bekerja di kantor pusat atau bahkan work from home (WFH), tidak perlu berdiri seharian. Namun, kalian menghadapi layar komputer selama 8 jam penuh atau lebih. Tekanan datang dari target response time (seberapa cepat kalian membalas chat nasabah) dan resolution rate (seberapa banyak masalah yang selesai).

Nasabah bank digital sering kali menuntut pelayanan 24 jam yang serba cepat. Jika aplikasi down, kalian adalah garda terdepan yang akan “diserang” oleh ribuan keluhan netizen di media sosial. Kalian harus memiliki mental baja untuk menghadapi komplain digital yang sering kali lebih pedas daripada komplain tatap muka. Selain itu, sistem kerja shifting (pembagian jam kerja pagi, siang, malam) sangat umum di posisi ini untuk memastikan layanan 24/7.

Skill Teknologi: Syarat Wajib Era Perbankan 4.0

Poin ini sangat penting bagi kalian para fresh graduate. Di tahun 2025, kemampuan menggunakan Microsoft Office saja tidak lagi cukup. Bank konvensional seperti BRI memang sedang melakukan transformasi digital besar-besaran, namun sebagai Teller, interaksi kalian dengan teknologi mungkin terbatas pada sistem internal bank (core banking system) yang sudah baku.

Berbeda cerita jika kalian masuk ke bank digital. Kalian dipaksa untuk adaptif dengan berbagai tools kolaborasi seperti Slack, Jira, Zendesk, atau Salesforce. Kalian akan belajar bagaimana sebuah produk keuangan bekerja secara backend. Pengalaman ini sangat berharga. Jika suatu hari kalian ingin pindah karir (pivot) ke industri teknologi lain atau fintech, pengalaman sebagai CS Bank Digital akan lebih relevan dan “menjual” di CV kalian dibandingkan pengalaman Teller konvensional.

Jadi, jika kalian merasa gagap teknologi atau lebih suka pekerjaan yang prosedurnya saklek dan berulang, Teller BRI adalah zona nyaman yang aman. Namun, jika kalian suka tantangan, ingin belajar tools baru, dan ingin karir yang lebih fleksibel secara industri, bank digital adalah tempat bermain yang tepat.

Jenjang Karir: Siapa yang Lebih Cepat Naik?

Berbicara soal masa depan, bagaimana jenjang karir kedua posisi ini?

Di bank konvensional seperti BRI, jalur karir sudah sangat terstruktur namun cenderung kaku. Dari Teller, kalian mungkin bisa naik menjadi Head Teller, lalu pindah ke Customer Service, kemudian menjadi Unit Head, dan seterusnya. Proses ini memakan waktu tahunan dan sering kali mensyaratkan pendidikan lanjutan atau sertifikasi khusus. Persaingan internal juga sangat ketat karena jumlah karyawan yang ribuan. Namun, jika kalian berhasil menjadi pegawai tetap (bukan kontrak), jaminan pensiun dan kesehatan biasanya sangat terjamin.

Di bank digital, struktur organisasi cenderung lebih cair (agile). Seorang CS yang berprestasi dan paham data bisa saja dipromosikan ke tim Product Development untuk memberi masukan soal fitur aplikasi, atau pindah ke tim Fraud Analyst karena terbiasa mendeteksi pola komplain penipuan. Kenaikan jabatan bisa terjadi lebih cepat tanpa harus menunggu senioritas tahunan, asalkan kalian punya skill dan inisiatif. Namun, volatilitas industri ini juga tinggi; bank digital bisa melakukan efisiensi atau layoff jika strategi bisnis mereka berubah arah.

Mana yang Harus Kalian Pilih?

Memilih antara menjadi Teller Bank BRI atau CS Bank Digital di tahun 2025 bukan sekadar memilih mana gaji yang lebih besar. Ini adalah tentang memilih gaya hidup dan rencana jangka panjang kalian.

Jika kalian mencari stabilitas, prestise bekerja di BUMN, suka bertemu orang secara langsung, dan tidak keberatan dengan rutinitas yang ketat, maka posisi Teller Bank BRI adalah pilihan yang solid. Gaji mungkin standar di awal, tapi bonus tahunan bisa menjadi kejutan manis.

Namun, jika kalian adalah fresh graduate yang tech-savvy, menginginkan gaji bulanan yang lebih tinggi di awal karir, suka lingkungan kerja yang dinamis, dan ingin membangun portofolio skill digital untuk masa depan, maka CS Bank Digital adalah pemenangnya. Beban kerjanya memang menuntut kecepatan berpikir, tapi ilmu yang kalian dapatkan akan sangat relevan dengan perkembangan zaman.

Pada akhirnya, “cuan” bukan hanya soal nominal rupiah yang masuk ke rekening setiap tanggal 25. Cuan juga berarti seberapa banyak ilmu yang kalian serap, seberapa sehat mental kalian saat bekerja, dan seberapa cerah peluang karir kalian lima tahun ke depan. Jadi, tim mana yang akan kalian pilih? Tim Seragam Biru atau Tim Aplikasi Digital? Pikirkan matang-matang sebelum mengirimkan lamaran kalian. Nantikan juga berita-berita berkualitas di Uzone.

You may also like