Home » Max Verstappen Siap Tantang McLaren di GP Meksiko

Max Verstappen Siap Tantang McLaren di GP Meksiko

by Trisno Heriyanto

Max Verstappen menutup GP AS dengan dominasi telak. Bukan hanya keluar sebagai pemenang di GP AS, Max bahkan memenangi sprint sehari sebelumnya. Pembalap asal Belanda tersebut berhasil meningkatkan tekanan pada pembalap McLaren yang saat ini semakin dekat ke Kejuaraan Dunia. 

Rampung balapan, Max Verstappen ditanya apakah ia masih berada dalam perebutan gelar, dan ia menjawab bahwa peluang akan terus ada. 

“Yang pasti, peluangnya ada. Kami hanya perlu berusaha dan memberikan hasil yang baik di akhir pekan ini hingga akhir. Kami akan mencoba sebisa mungkin. Ini seru dan saya sangat bersemangat hingga akhir,” ungkap Max Verstappen, mengutip BBC.

Rampung GP AS, tim F1 segera bertolak ke GP Meksiko. Sirkuit Autódromo Hermanos Rodríguez akan jadi panggung selanjutnya di mana para pembalap akan kembali memperebutkan gelar juara minggu ini, (26/10). 

Apa yang menarik dari GP Meksiko? 

Sirkuit Autódromo Hermanos Rodríguez berhasil dibangun kurang dari satu tahun. Pada tahun 1959, ayah dari dua bersaudara pembalap paling terkenal di Meksiko—Ricardo dan Pedro Rodriguez—adalah penasihat Presiden Meksiko Adolfo Lopez Mateo. 

Ia sempat berbicara dengan atasannya tentang pembangunan sirkuit balap di taman olahraga Magdalena Mixiuhca di Mexico City untuk menggunakan jalan-jalan yang sudah ada. Karena presiden menyukai ide tersebut, pembangunan sirkuit pun mulai dilakukan. 

Tiga tahun setelah pembangunan rampung, balapan F1 pun dimulai di Sirkuit Autódromo Hermanos Rodríguez. Namun, saat itu baru digelar balapan non-kejuaraan. Baru di tahun 1963 balapan resmi F1 dimulai dengan Jim Clark yang keluar sebagai pemenang.

Secara landskap, Sirkuit Autódromo Hermanos Rodríguez berada lebih dari 2 km di atas permukaan laut, menjadikan putaran sepanjang 4,3 km. Treknya sebagian besar masih mengikuti garis besar sirkuit asli tahun 1959. 

Pada ketinggian tersebut, udara yang lebih tipis juga berdampak besar pada aerodinamika dan performa unit daya mobil. Dengan lebih sedikit udara yang masuk ke mobil. Artinya, bahkan pengaturan downforce tinggi – seperti di Monaco – akan terasa downforce rendah seperti di Monza, yang membuat mobil lebih mudah tergelincir.

Unit daya juga tidak mendapatkan cukup udara, yang berpotensi memengaruhi keandalan, sementara udara tersebut juga kurang efektif dalam mendinginkan komponen-komponen mobil. Seringkali, pembalap harus bergerak cepat atau mundur untuk mendapatkan sedikit ruang agar mobil tetap dingin, yang menambah pertimbangan selama balapan.

Perbedaan utamanya adalah tikungan Peraltada yang kini terbagi menjadi dua. Dengan sirkuit yang berkelok-kelok melewati bekas stadion bisbol menyajikan salah satu pemandangan paling unik di F1. 

Semua yang patut ditunggu

Setelah terakhir kali naik podium di GP Singapura tahun lalu, Charles Leclerc dari Ferrari akhirnya berhasil membawa tim naik podium di GP AS. Melihat Ferarri yang semakin stabil, GP Meksiko minggu ini mungkin bisa menjadi salah satu sirkuit yang akan membawa kemenangan kembali untuk tim. 

Di sisi lain, performa Max Verstappen makin lama makin jadi ancaman nyata bagi dua pembalap McLaren yang tengah memperebutkan kejuaraan dunia saat ini. Kemenangan Max Verstappen di GP AS kemarin semakin memperkecil selisih poin Max Verstappen dengan Oscar Piastri menjadi hanya 40 poin. 

Melihat peluang ini, sudah jelas Red Bull berharap mereka dapat melanjutkan momentum yang telah mereka bangun sejak Monza ini. Di sisi lain, persaingan antara Oscar Piastri dan Lando Norris semakin panas. Keduanya hanya terpisahkan jarak 14 poin dengan Oscar Piastri yang sejauh ini masih memimpin. 

Di tengah persaingan panas antara para pembalap, perebutan gelar juga terjadi di antara kedua tim. Terbaru, Red Bull baru saja didenda sebesar €50.000 – yang mana €25.000 ditangguhkan hingga akhir musim – karena seorang anggota tim memasuki area di sekitar gerbang akses di dinding pit setelah putaran formasi dimulai.

Meskipun keputusan pengawas balapan tidak menyebutkan secara spesifik alasan anggota tim tersebut memasuki area tersebut. Terdapat dugaan di paddock bahwa mereka mencoba melepas selotip di dinding pit yang telah dipasang oleh McLaren untuk membantu Lando Norris mendapatkan posisi terbaik di slot grid-nya.

McLaren menambahkan bahwa selotip tersebut tidak melanggar aturan, meski melepasnya juga tidak melanggar aturan.

“Saya rasa kami dipanggil karena ada yang merasa bahwa selama prosedur grid, salah satu anggota kami tidak mengikuti instruksi resmi, dan kami telah berbicara dengan mereka. Mereka sangat yakin bahwa mereka telah mengikuti instruksi kami setiap saat. Jadi, saya rasa mungkin ada kesalahpahaman di sana,” ungkap Laurent Mekies, Bos Red Bull, mengutip blog resmi F1. 

You may also like