Home » Menyusuri Proses Kreatif di Balik Proyek “KPop Demon Hunters”

Menyusuri Proses Kreatif di Balik Proyek “KPop Demon Hunters”

by Trisno Heriyanto

‘KPop Demon Hunters’ benar-benar sukses mendunia. Film berdurasi kurang dari dua jam tersebut berhasil menjadi angin segar di Netflix. Situs Rotten Tomatoes mencatat skor ‘KPop Demon Hunters’ sebesar 96 persen dengan skor penonton sebanyak 90 persen. Bahkan, soundtrack film ini saja berhasil nangkring di laman Billboard. 

Meski judulnya ‘Kpop Demon Hunters’, namun sebenarnya film animasi ini merupakan produksi Amerika Serikat di bawah naungan Sony Pictures Animation. Maggie Kang dan Chris Appelhans adalah sosok sutradara di balik film ini. Untuk naskahnya sendiri dipercayakan kepada anya Jimenez, Maggie Kang, Appelhans, dan Hannah McMeghan. 

Cerita ‘KPop Demon Hunters’

‘KPop Demon Hunters’ menceritakan kisah HUNTRIX sebuah grup K-Pop perempuan yang setiap anggotanya memiliki kekuatan supernatural. Tujuan utama mereka adalah melindungi para penggemar dari ancaman iblis. 

Dan, tanpa mereka sadari, saingan berat mereka di industri musik, grup K-Pop pria bernama Saja Boys, sebenarnya adalah sekelompok iblis yang menyamar menjadi manusia. 

Menariknya, untuk menciptakan HUNTRIX dan Saja Boys, tim produksi secara terbuka mengungkapkan bahwa mereka terinspirasi dari grup Kpop seperti TXT, BTS, Stray Kids, Ateez, BigBang, dan Monsta X. 

Bahkan, Maggie Kang secara terang-terangan mengakui bahwa karakter Jinu yang merupakan bagian dari grup Saja Boys terinspirasi dari aktor Cha Eun Woo dan Nam Joo Hyuk. Sementara itu, grup perempuan Huntrix tercipta dari penggabungan Itzy, Blackpink, dan Twice. 

Proyek 9 tahun sutradara Maggie Kang

Maggie Kang kecil tidak pernah menyangka bahwa dampak budaya Korea dan Kpop akan menjadi seluas ini. Saat masih SD di Kanada, gurunya bahkan tidak dapat menemukan letak Korea Selatan di peta. Dan kini, ketika Kpop telah mendunia, ia tidak juga menyangka bahwa dirinya dapat menjadi bagian dari kepopuleran ini. 

Dalam sebuah wawancara, Maggie Kang bercerita bahwa proyek ini telah dikerjakan selama lebih dari sembilan tahun. Ia ingin menciptakan sebuah karya yang mengeksplorasi mitologi dan iblis Korea dengan perempuan-perempuan tangguh sebagai bintang utama. 

Awalnya, anggaran untuk ‘KPop Demon Hunters’ bernilai cukup rendah. Bahkan, karakter utama, Rumi, awalnya didesain untuk menjadi artis solo. Namun, dalam masa produksi, Maggie diberitahu bahwa proyek tersebut telah berkembang pesat sehingga ia kemudian menciptakan karakter tambahan, Mira dan Zoey. 

Berawal dari riset, berakhir menjadi penggemar

Saat membuat grup Kpop, ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan dalam cerita, terutama fandom, terminologi, lightstick, photocard, pengiriman, fansign, variety show, comeback, dan banyak lagi. 

Skenarionya yang ditulis oleh Maggie Kang, Chris Appelhans, Hannah McMechan, dan Danya Jimenez (dengan bantuan penggemar Kpop dan penulis Bo Yeon Kim serta Erika Lippoldt), berhasil menangkap budaya penggemar dengan sempurna. 

Maggie Kang mengatakan bahwa kisah ini dan budaya di sekitarnya merupakan hasil kerja sama tim. Ia memuji Hannah McMechan dan Danya Jimenez atas riset mereka tentang budaya K-pop, dan bahkan menjadi kini telah menjadi penggemar Kpop.

Kapan pun ia punya pertanyaan, ia akan mengirim pesan teks kepada mereka untuk mendapatkan jawabannya. Departemen seni juga memiliki staf penggemar K-pop yang berpengalaman dan terlibat dalam setiap bagian produksi. 

Alhasil, unsur Kpop sepanjang film pun terasa sangat dekat. Di sisi lain, tim animasi juga berperan dalam menonjolkan wajah para idola Korea. Maggie mengatakan mereka semua terinspirasi dari drama Korea dan melibatkan animator Korea dalam film tersebut. 

Produksi ‘KPop Demon Hunters’ kerja sama dengan label musik populer

Sejumlah ost dari ‘Kpop Demon Hunters’ berhasil masuk tangga lagu Billboard AS Hot 100. lagu “Golden” yang dibawakan oleh girl grup Kpop HUNTRIX dari film animasi tersebut menempati posisi ke-23.

Lagu lain “Your Idol” dari Saja Boys, boy group yang dalam film bersaing popularitas dengan HUNTRIX, juga berhasil naik 46 peringkat dari minggu sebelumnya, menempati posisi ke-31 dan bertahan di chart selama dua minggu berturut-turut.

Sementara, lagu “How It’s Done” dari HUNTRIX dan “Soda Pop” dari Saja Boys masing-masing debut di posisi ke-42 dan ke-49. Lagu “What It Sounds Like” dari HUNTRIX juga memulai debutnya di posisi ke-55.

Untuk menciptakan lagu-lagu tersebut, tim produksi bekerja sama dengan THEBLACKLABEL milik produser legendaris Teddy Park. Label musik milik Teedy tersebut terkenal sebab telah bekerja sama dengan nama-nama besar Kpop, termasuk BIGBANG, G-DRAGON, BLACKPINK, dan 2NE1. 

Maggie awalnya naif tentang seberapa banyak musik yang akan ditampilkan dalam film. Mereka membahas bahwa film ini merupakan musikal non-tradisional, yang berarti tidak akan banyak nyanyian yang terlibat dalam penceritaan. Namun, keadaan berubah, dan musik menjadi bagian integral dari cerita.

You may also like